Protes BBM, ibu dorong motor 5 Km
Protes BBM, ibu dorong motor 5 Km
A
A
A
Sindonews.com - Banyak cara menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Protes rencana pemerintah menaikkan harga BBM, Yasmin Shabri, seorang ibu rumah berunjuk rasa dengan mendorong sepeda motor sepanjang lima kilometer.
Warga Komplek Perumahan Ajun Lam Hasan, Jalan Dahlia No 102, Aceh Besar ini menyampaikan aksinya dengan berunjuk rasa tunggal. Cara Yasmin memang agak beda, yakni dengan mendorong sepeda motor sepanjang lima kilometer sebagai protes rencana pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (29/3/2012).
Dalam aksinya Yasmin memakai panci di kepala sebagai penganti helm, menggantungkan wajan di bahu, jeriken di sepeda motor, dan karung goni bertuliskan beras. Ia mengikat poster bertuliskan, "Harga BBM naik harga diri pemerintah turun".
Di sepanjang jalan, ibu beranak tiga ini tidak bicara sepatah katapun. Ia menutup mulutnya dengan masker. Aksi damai yang dilakukan Yasmin menarik perhatian dan simpati pengguna jalan. Bahkan ada warga yang turun dari mobil untuk mengambil foto dengan handphone.
Salah seorang polisi lalu lintas sempat menanyakan surat izin berunjuk rasa saat melintas di ruas Jalan Teuku Umar, Banda Aceh. "Saya hanya menyampaikan aspirasi pak," ujar Yasmin menjelaskan, Kamis (29/3/2012).
Polisi pun bersimpati mengawal dan mengamankan jalan untuk Yasmin hingga tujuan akhirnya Bundaran Simpang Lima.
Yasmin sempat singgah di POM bensin di kawasan Simpang Tiga, Banda Aceh. Ia membagikan selebaran yang berisi puisi berjudul "Sepercik Marah," karyanya sendiri pada warga yang mengisi bensin.
Menurut Yasmin, kenaikan BBM berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. "Kalau BBM naik, semua harga naik. Anak-anak bisa terkena gizi buruk, kebutuhan dapur naik, perempuan kelompok yang paling dirugikan. Saya kecewa pada pemerintah," paparnya.(azh)
Warga Komplek Perumahan Ajun Lam Hasan, Jalan Dahlia No 102, Aceh Besar ini menyampaikan aksinya dengan berunjuk rasa tunggal. Cara Yasmin memang agak beda, yakni dengan mendorong sepeda motor sepanjang lima kilometer sebagai protes rencana pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis (29/3/2012).
Dalam aksinya Yasmin memakai panci di kepala sebagai penganti helm, menggantungkan wajan di bahu, jeriken di sepeda motor, dan karung goni bertuliskan beras. Ia mengikat poster bertuliskan, "Harga BBM naik harga diri pemerintah turun".
Di sepanjang jalan, ibu beranak tiga ini tidak bicara sepatah katapun. Ia menutup mulutnya dengan masker. Aksi damai yang dilakukan Yasmin menarik perhatian dan simpati pengguna jalan. Bahkan ada warga yang turun dari mobil untuk mengambil foto dengan handphone.
Salah seorang polisi lalu lintas sempat menanyakan surat izin berunjuk rasa saat melintas di ruas Jalan Teuku Umar, Banda Aceh. "Saya hanya menyampaikan aspirasi pak," ujar Yasmin menjelaskan, Kamis (29/3/2012).
Polisi pun bersimpati mengawal dan mengamankan jalan untuk Yasmin hingga tujuan akhirnya Bundaran Simpang Lima.
Yasmin sempat singgah di POM bensin di kawasan Simpang Tiga, Banda Aceh. Ia membagikan selebaran yang berisi puisi berjudul "Sepercik Marah," karyanya sendiri pada warga yang mengisi bensin.
Menurut Yasmin, kenaikan BBM berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. "Kalau BBM naik, semua harga naik. Anak-anak bisa terkena gizi buruk, kebutuhan dapur naik, perempuan kelompok yang paling dirugikan. Saya kecewa pada pemerintah," paparnya.(azh)
()
Explore More