Kantor Adira Finance diserang

Kamis, 29 Maret 2012 - 09:20 WIB
Kantor Adira Finance diserang
Kantor Adira Finance diserang
A A A
Sindonews.com – Puluhan orang diduga massa ormas Gerakan Masyarakat Bersatu (GMB) merusak kantor Adira Finance di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, kemarin.

Akibatnya,kondisi kantor perusahaan pembayaran kendaraan bermotor tersebut berantakan. Beberapa pot bunga tampak pecah dan tanahnya pun berceceran. Properti lain seperti kursi dan meja terguling. Tampak pula pecahan kaca berserakan di lantai. Kejadian bermula sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu satu orang anggota massa masuk mendahului yang lain.Dia langsung mengeluarkan makian pada seisi ruangan. Tiba-tiba puluhan pria menyusul masuk dan merusak pot bunga yang ada di bagian depan kantor.

Mereka kemudian melanjutkan aksi dengan menjadikan meja dan kursi sebagai sasaran. Sekejap,properti kantor pun berserakan. “Mereka semua pakai baju bebas,tiba-tiba datang dan melakukan perusakan, pot ditendang hingga pecah, meja dan kursi digulingkan, printer juga dibanting,” kata Haris, pegawai perusahaan. Insiden ini sontak mengejutkan orang-orang yang ada di kantor tersebut.Beruntung tak ada korban dalam kejadian ini. “Kejadiannya sebentar,mungkin tak lebih dari lima menit,” ucap Haris.

Setelah melakukan perusakan, massa tidak langsung meninggalkan lokasi, melainkan bertahan di depan kantor. Aksi ini diduga dipicu penarikan sepeda motor salah satu anggota GMB oleh Adira. Alasannya, kendaraan tersebut menunggak cicilan selama beberapa bulan. Saat dikonfirmasi, Ketua GMB Jawa Barat Nova Sopian mengatakan, diduga terdapat kelompok massa lain yang menyusup sehingga perusakan ini terjadi. Awalnya,para anggota GMB ini berniat menanyakan pengambilan kendaraan oleh penagih Adira secara baik-baik.

“Yang melakukan itu oknum, bahkan ada juga dari kelompok lain,” kata Nova.Menurut dia, kedatangan massa ormas yang dipimpinnya merupakan aksi solidaritas. Sebelumnya, kendaraan salah satu anggota GMB bernama Yayat diambil paksa beberapa penagih Adira. Padahal, kata Nova,pemilik kendaraan tidak tahu permasalahan dengan perusahaan tersebut. Hal itu karena Yayat baru membelinya dari pihak lain.

“Seharusnya tidak diambil paksa seperti itu, karena pemilik motor yang juga anggota itu tidak tahu kalau cicilan motornya ternyata belum dibayar ke Adira,”kata dia. Kasus tersebut kini ditangani aparat Polres Bojongloa Kidul. Hingga sore,beberapa polisi masih melakukan penjagaan. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3011 seconds (0.1#10.140)