DAK bermasalah ditemukan di 200 sekolah
DAK bermasalah ditemukan di 200 sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 200 sekolah di Kabupaten Majene terdapat temuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Temuan DAK ini terindikasi sejak 2004-2012.
Dinas Pendidikan Kabupaten Majene mengambil langkah tindak lanjut terhadap laporan temuan ini.
"Kami akan mengumpulkan kepala sekolah dari 200 sekolah untuk mengetahui sejauh mana respon dari laporan inspktorat itu," kata Rustam Rauf, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, Rabu (28/3/2012).
Rustam mengaku heran atas adanya laporan temuan yang dirilis mulai 2004 padahal pemeriksaan dilakukan setiap tahun. Kendati demikian, pihaknya segera menindaklanjuti laporan itu dengan mengundang kepala sekolah yang terkait.
Menurut dia, sudah banyak kepala sekolah yang menyelesaikan temuan. Dia menduga dalam penyelesaian tunggakan ada mekanisme yang tidak dilalui sehingga masih terupdate dalam data sekolah bermasalah di inspektorat.
"Seharusnya mekanisme laporan penyelesaian temuan itu ditembusi ke Inspektorat, Dinas Pengengola Keuangan, Bagian Hukum Sekretariat Daerah, dan Dinas Pendidikan. Mungkin inspektorat tidak ditembusi," tutur Rustam.
Kepala Kantor Inspektorat Kabupaten Majene, M Ramli membenarkan adanya temuan bagi DAK di 200 sekolah sejak 2004 - 2011. Tapi dia membantah jika dikatakan melakukan pengulangan audit terhadap penyimpangan dana alokasi khusus tersebut.
Dia menjelaskan bahwa Inspektorat membutuhkan hasil tindak lanjut dari respon para sekolah terhadap temuan BPK sejak tahun 2004 hingga 2011.
"Kami (Inspektorat) ingin tahu sudah sejauh mana mereka menindaklanjut temuan supaya ada laporan masuk ke Inpektorat," jelas mantan Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Majene ini.(azh)
Dinas Pendidikan Kabupaten Majene mengambil langkah tindak lanjut terhadap laporan temuan ini.
"Kami akan mengumpulkan kepala sekolah dari 200 sekolah untuk mengetahui sejauh mana respon dari laporan inspktorat itu," kata Rustam Rauf, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, Rabu (28/3/2012).
Rustam mengaku heran atas adanya laporan temuan yang dirilis mulai 2004 padahal pemeriksaan dilakukan setiap tahun. Kendati demikian, pihaknya segera menindaklanjuti laporan itu dengan mengundang kepala sekolah yang terkait.
Menurut dia, sudah banyak kepala sekolah yang menyelesaikan temuan. Dia menduga dalam penyelesaian tunggakan ada mekanisme yang tidak dilalui sehingga masih terupdate dalam data sekolah bermasalah di inspektorat.
"Seharusnya mekanisme laporan penyelesaian temuan itu ditembusi ke Inspektorat, Dinas Pengengola Keuangan, Bagian Hukum Sekretariat Daerah, dan Dinas Pendidikan. Mungkin inspektorat tidak ditembusi," tutur Rustam.
Kepala Kantor Inspektorat Kabupaten Majene, M Ramli membenarkan adanya temuan bagi DAK di 200 sekolah sejak 2004 - 2011. Tapi dia membantah jika dikatakan melakukan pengulangan audit terhadap penyimpangan dana alokasi khusus tersebut.
Dia menjelaskan bahwa Inspektorat membutuhkan hasil tindak lanjut dari respon para sekolah terhadap temuan BPK sejak tahun 2004 hingga 2011.
"Kami (Inspektorat) ingin tahu sudah sejauh mana mereka menindaklanjut temuan supaya ada laporan masuk ke Inpektorat," jelas mantan Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Majene ini.(azh)
()
Explore More