Belasan warga jadi korban Tomcat
A
A
A
Sindonews.com – Bila keberadaan serangga Tocmat di areal pertanian Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, menguntungkan warga khususnya yang berprofesi sebagai petani, lain lagi dengan yang dialami warga di Kecamatan Banjarwangi. Di kecamatan ini, serangan serangga tersebut setidaknya telah menyebabkan 17 warga dari dua kampung, yaitu Kampung Rinyem dan Kampung Pasuketan, Desa Mulyajaya, mengeluhkan rasa sakit yang disertai panas dan gatal-gatal pada bagian kulitnya.
Di Kampung Rinyem, tercatat sedikitnya 10 orang warga menjadi korban gigitan Tomcat ini. Mereka adalah Latifah, 22, Encum, 55, Vera, 7, Mansur, 35, Ragal, 18 bulan, Hasanudin, 16, Nandang, 29, Pipih, 18, Dikri, 12, dan Eman, 45.
“Warga menjadi yakin setelah para korban yang digigit serangga ini diperiksa oleh dokter. Dari penjelasan dokter, luka di kulit itu akibat gigitan serangga,” kata seorang warga Kampung Rinyem, Supardin, kemarin.
Awalnya, tutur dia, warga menganggap sakit pada bagian kulit yang dialami oleh 10 warga Kampung ini sebagai penyakit alergi biasa. Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan mantri kesehatan desa.
“Kejadian warga mengeluhkan sakit sudah ada beberapa minggu sebenarnya. Namun, dari keterangan mantri setempat sih alergi biasa. Akan tetapi, setelah diselidiki, ada pengakuan warga digigit oleh serangga yang mirip dengan ditayangan televisi. Ketika dibawa ke kota untuk diperiksakan langsung oleh dokter, rupanya penyakit kulit ini disebabkan oleh gigitan serangga,” ungkapnya.
Sementara itu, di Kampung Pasuketan, Desa Mulyajaya, warga yang menjadi korban serangga Tomcat berjumlah 7 orang. Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Dede Rohmansyah menjelaskan, saat ini petugas survei Dinkes Garut tengah bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Garut sedang melakukan penyelidikan munculnya serangan serangga Tomcat di Kecamatan Banjarwangi.
“Saya tidak mencatat siapa saja warga yang menjadi korban di Kampung Pasuketan. Namun yang jelas, saat ini para korban sudah menjalani rawat jalan di Puskesmas Banjarwangi untuk mendapat pertolongan. Para korban dari Kampung Rinyem juga mendapat perawatan yang sama,” katanya. (wbs)
Di Kampung Rinyem, tercatat sedikitnya 10 orang warga menjadi korban gigitan Tomcat ini. Mereka adalah Latifah, 22, Encum, 55, Vera, 7, Mansur, 35, Ragal, 18 bulan, Hasanudin, 16, Nandang, 29, Pipih, 18, Dikri, 12, dan Eman, 45.
“Warga menjadi yakin setelah para korban yang digigit serangga ini diperiksa oleh dokter. Dari penjelasan dokter, luka di kulit itu akibat gigitan serangga,” kata seorang warga Kampung Rinyem, Supardin, kemarin.
Awalnya, tutur dia, warga menganggap sakit pada bagian kulit yang dialami oleh 10 warga Kampung ini sebagai penyakit alergi biasa. Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan mantri kesehatan desa.
“Kejadian warga mengeluhkan sakit sudah ada beberapa minggu sebenarnya. Namun, dari keterangan mantri setempat sih alergi biasa. Akan tetapi, setelah diselidiki, ada pengakuan warga digigit oleh serangga yang mirip dengan ditayangan televisi. Ketika dibawa ke kota untuk diperiksakan langsung oleh dokter, rupanya penyakit kulit ini disebabkan oleh gigitan serangga,” ungkapnya.
Sementara itu, di Kampung Pasuketan, Desa Mulyajaya, warga yang menjadi korban serangga Tomcat berjumlah 7 orang. Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Dede Rohmansyah menjelaskan, saat ini petugas survei Dinkes Garut tengah bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Garut sedang melakukan penyelidikan munculnya serangan serangga Tomcat di Kecamatan Banjarwangi.
“Saya tidak mencatat siapa saja warga yang menjadi korban di Kampung Pasuketan. Namun yang jelas, saat ini para korban sudah menjalani rawat jalan di Puskesmas Banjarwangi untuk mendapat pertolongan. Para korban dari Kampung Rinyem juga mendapat perawatan yang sama,” katanya. (wbs)
()