Petani Garut senang bila ada Tomcat
A
A
A
Sindonews.com - Petani di Kabupaten Garut tidak khawatir bila kumbang Tomcat atau semu semai alias rove beetle menyerang areal pertanian mereka. Anehnya, para petani justru sangat berharap bila serangga jenis ini bisa ditemukan di lahan mereka.
“Saya baru tahu dari televisi bila serangga yang selama ini sangat membantu kami di lahan pertanian itu Tomcat. Para petani tradisional di Garut justru menganggap kumbang Tomcat sebagai hama yang menguntungkan, yaitu sebagai predator alami bagi hama wereng yang sudah menjadi musuh utama,” kata seorang petani tradisional asal Kecamatan Banyuresmi Adang, 39, Jumat (23/3/2012).
Adanya serangga tomcat, jelas dia, bisa meminimalisir jumlah hama wereng. Dengan begitu, serangga ini sangat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian, khususnya komoditas padi.
“Kami tidak merasa khawatir seperti apa yang dialami di Surabaya sana. Malah kami senang bila Tomcat menyerang lahan kami. Adanya Tomcat, bisa menekan jumlah hama wereng yang dapat menurunkan produktivitas tanaman jenis padi,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan seorang petani lain asal Kecamatan Cibiuk, Hidayat (56). Menurutnya, bila serangga Tomcat dibasmi besar-besaran, jumlah hama wereng akan bertambah beberapa kali lipat.
“Kalau hama wereng tumbuh subur, kami bisa gagal panen. Dari pada menggunakan pemusnah hama bahan kimia, lebih baik perbanyak Tomcat yang alami. Tidak ada biaya sama sekali,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura ( TPH) Kabaupaten Garut Tatang Hidayat mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya serangan serangga Tomcat seperti yang terjadi di beberapa wilayah lain. Dijelaskan Tatang, secara alami Tomcat merupakan sejenis kumbang atau serangga yang bisa bermanfaat bagi petani.
“Tidak ada serangan serangga tomcat yang berdampak pada kesehatan manusia di sini. Selama ini kami mengenal Tomcat sebagai musuh alami hama wereng dan sejenisnya. Semakin banyak serangga ini berkeliaran di lahan pertanian warga, semakin kecil kemungkinan para petani mengalami gagal panen,” jelasnya.
Tatang berharap, para petani tidak mengganggu habitat serangga tomcat bila ditemukan di areal persawahan. Ia pun mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Garut tidak resah dengan banyaknya pemberitaan di media terkait keberadaan serangga Tomcat.(azh)
“Saya baru tahu dari televisi bila serangga yang selama ini sangat membantu kami di lahan pertanian itu Tomcat. Para petani tradisional di Garut justru menganggap kumbang Tomcat sebagai hama yang menguntungkan, yaitu sebagai predator alami bagi hama wereng yang sudah menjadi musuh utama,” kata seorang petani tradisional asal Kecamatan Banyuresmi Adang, 39, Jumat (23/3/2012).
Adanya serangga tomcat, jelas dia, bisa meminimalisir jumlah hama wereng. Dengan begitu, serangga ini sangat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian, khususnya komoditas padi.
“Kami tidak merasa khawatir seperti apa yang dialami di Surabaya sana. Malah kami senang bila Tomcat menyerang lahan kami. Adanya Tomcat, bisa menekan jumlah hama wereng yang dapat menurunkan produktivitas tanaman jenis padi,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan seorang petani lain asal Kecamatan Cibiuk, Hidayat (56). Menurutnya, bila serangga Tomcat dibasmi besar-besaran, jumlah hama wereng akan bertambah beberapa kali lipat.
“Kalau hama wereng tumbuh subur, kami bisa gagal panen. Dari pada menggunakan pemusnah hama bahan kimia, lebih baik perbanyak Tomcat yang alami. Tidak ada biaya sama sekali,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura ( TPH) Kabaupaten Garut Tatang Hidayat mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya serangan serangga Tomcat seperti yang terjadi di beberapa wilayah lain. Dijelaskan Tatang, secara alami Tomcat merupakan sejenis kumbang atau serangga yang bisa bermanfaat bagi petani.
“Tidak ada serangan serangga tomcat yang berdampak pada kesehatan manusia di sini. Selama ini kami mengenal Tomcat sebagai musuh alami hama wereng dan sejenisnya. Semakin banyak serangga ini berkeliaran di lahan pertanian warga, semakin kecil kemungkinan para petani mengalami gagal panen,” jelasnya.
Tatang berharap, para petani tidak mengganggu habitat serangga tomcat bila ditemukan di areal persawahan. Ia pun mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Garut tidak resah dengan banyaknya pemberitaan di media terkait keberadaan serangga Tomcat.(azh)
()