Serangga Tomcat juga pernah mewabah di luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - Selain di Surabaya, ternyata serangga Tomcat atau Kumbang Rove juga pernah menyerang Australia dan beberapa negera di Dunia. Tercatat ada 622 spesies yang menyebar di 20 ribu titik di seluruh dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dr Budi Rahayu serangga yang menggegerkan Surabaya ini juga pernah mengegerkan beberapa negara di dunia. "Spesies ini pernah dilaporkan menimbulkan wabah di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ecuador dan India," jelas Budi kepada Wartawan, Rabu (21/3/2012).
Ia menjelaskan, efek jika bersentuhan dengan serangga ini, akan terjadi Dermatitis atau keradangan pada kulit. Efek itu timbul ketika terjadi sentuhan langsung maupun tak langsung. Misalnya, melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun Paederin serangga ini.
Lebih jauh ia menjelaskan, kulit yang terkena racun Tomcat dalam waktu singkat akan terasa panas. Kemudian setelah 24 Jam hingga 48 Jam muncul gelembung berwarna merah (Erythemato-Bullous Lession). Luka ini seperti terkena air panas atau luka bakar.
Sementara hingga Rabu (21/3/2012) dari Data Dinas Pertanian Kota Surabaya tercatat 28 titik menjadi penyebaran Serangga Tomcat. Dari jumlah tersebut ada 18 titik yang sudah dilakukan penyemprotan. 18 titik itu diantaranya kawasan Pelemahan Besar, Simorejo, Manyar Indah, dan Gunung Anyar Tambak, yang di lokasi ini, jumlah populasi tomcat mencapai puluhan hingga ratusan ekor.
"Malam ini (21/3), rencanannya kami akan melakukan penyemprotan di tiga titik," kata staf UPTD Dinas Pertanian Surabaya, Rasditya Permana.
Beberapa titik diantaranya Kawasan PDAM Ngagel, Jalan Bubutan dan Margodadi. Di pilihnya malam hari. Kata Rasditya, karena serangga ini keluar sarang di waktu malam. (wbs)
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dr Budi Rahayu serangga yang menggegerkan Surabaya ini juga pernah mengegerkan beberapa negara di dunia. "Spesies ini pernah dilaporkan menimbulkan wabah di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuela, Ecuador dan India," jelas Budi kepada Wartawan, Rabu (21/3/2012).
Ia menjelaskan, efek jika bersentuhan dengan serangga ini, akan terjadi Dermatitis atau keradangan pada kulit. Efek itu timbul ketika terjadi sentuhan langsung maupun tak langsung. Misalnya, melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun Paederin serangga ini.
Lebih jauh ia menjelaskan, kulit yang terkena racun Tomcat dalam waktu singkat akan terasa panas. Kemudian setelah 24 Jam hingga 48 Jam muncul gelembung berwarna merah (Erythemato-Bullous Lession). Luka ini seperti terkena air panas atau luka bakar.
Sementara hingga Rabu (21/3/2012) dari Data Dinas Pertanian Kota Surabaya tercatat 28 titik menjadi penyebaran Serangga Tomcat. Dari jumlah tersebut ada 18 titik yang sudah dilakukan penyemprotan. 18 titik itu diantaranya kawasan Pelemahan Besar, Simorejo, Manyar Indah, dan Gunung Anyar Tambak, yang di lokasi ini, jumlah populasi tomcat mencapai puluhan hingga ratusan ekor.
"Malam ini (21/3), rencanannya kami akan melakukan penyemprotan di tiga titik," kata staf UPTD Dinas Pertanian Surabaya, Rasditya Permana.
Beberapa titik diantaranya Kawasan PDAM Ngagel, Jalan Bubutan dan Margodadi. Di pilihnya malam hari. Kata Rasditya, karena serangga ini keluar sarang di waktu malam. (wbs)
()