57 kelurahan endemis DBD
A
A
A
Sindonews.com – Memasuki masa pancaroba, masyarakat harus lebih waspada terhadap penularan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).Apalagi di seluruh wilayah Kota Malang sudah ditetapkan sebagai wilayah endemis DBD.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Eny Sekar Rengganingati, sebanyak 57 kelurahan sudah menjadi wilayah endemis DBD.”Karena di semua kelurahan tersebut sudah ditemukan penderita DBD,”tutur Eny,kemarin. Masa pancaroba, menurut Eny, merupakan masa paling rawan terjadinya penularan DBD.
Masa peralihan musim dari musim hujan ke kemarau ini, menjadi masa perkembang biakan nyamuk aides aigepty. Berdasarkan data Dinkes Kota Malang,saat ini ada 31 penderita DBD. Sebanyak 19 penderita terjangkit pada Januari lalu, sementara pada Februari ada 12 penderita. Eny meminta masyarakat waspada, utamanya yang tinggal di wilayah permukiman padat penduduk yang sangat rawan penularan.
”Langkah kewaspadaan yang utama dan harus dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan benar,”tegasnya. Saat ini Dinkes juga sudah meningkatkan kewaspadaan dengan mengefektifkan peran juru pemantau jentik (Jumantik). Keberadaan jumantik sudah tersebar di masing-masing RW.“Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan menyiagakan layanan kesehatan di masing-masing Puskesmas,” tutur Eny.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang,Tri Yudiani meminta Dinkes untuk lebih waspada dan tidak berhenti melakukan sosialisasi ke masyarakat.“ Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemberantasan penyakit agar tidak sampai menular ke wilayah yang lebih luas,”terangnya. (wbs)
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Eny Sekar Rengganingati, sebanyak 57 kelurahan sudah menjadi wilayah endemis DBD.”Karena di semua kelurahan tersebut sudah ditemukan penderita DBD,”tutur Eny,kemarin. Masa pancaroba, menurut Eny, merupakan masa paling rawan terjadinya penularan DBD.
Masa peralihan musim dari musim hujan ke kemarau ini, menjadi masa perkembang biakan nyamuk aides aigepty. Berdasarkan data Dinkes Kota Malang,saat ini ada 31 penderita DBD. Sebanyak 19 penderita terjangkit pada Januari lalu, sementara pada Februari ada 12 penderita. Eny meminta masyarakat waspada, utamanya yang tinggal di wilayah permukiman padat penduduk yang sangat rawan penularan.
”Langkah kewaspadaan yang utama dan harus dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan benar,”tegasnya. Saat ini Dinkes juga sudah meningkatkan kewaspadaan dengan mengefektifkan peran juru pemantau jentik (Jumantik). Keberadaan jumantik sudah tersebar di masing-masing RW.“Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan menyiagakan layanan kesehatan di masing-masing Puskesmas,” tutur Eny.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang,Tri Yudiani meminta Dinkes untuk lebih waspada dan tidak berhenti melakukan sosialisasi ke masyarakat.“ Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemberantasan penyakit agar tidak sampai menular ke wilayah yang lebih luas,”terangnya. (wbs)
()