Polisi disiagakan di setiap SPBU

Polisi disiagakan di setiap SPBU
A
A
A
Sindonews.com – Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Tengah (Tapteng) mengerahkan anggota guna menjaga dan mengamankan Setra Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di seluruh wilayah itu menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012 ini.
“Kita sudah kerahkan anggota kesana (SPBU – SPBU) guna menjaga dan mengantisipasi kenaikan dan penimbunan BBM ini,” kata Kepala Polres Tapteng, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dicky Patrianegara menjelaskan kepada wartawan Minggu (11/3/2012).
Kapolres mengatakan, pihaknya juga turut memantau, mengawasi distribusi BBM mulai dari Pertamina hingga didistribusikan ke setiap SPBU. Demikian juga bersama aparat terkait seperti pemerintah telah melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat supaya tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis atas rencana kenaikan BBM oleh pemerintah per 1 April 2012 tersebut.
“Melalui Polsek – Polsek dan aparat Kecamatan, ini sudah kita mintakan untuk dilakukan. Bahkan Polsek – Polsek kita perintahkan untuk turut mengawasi dan memantau keadaan ini,” tutur AKBP Dicky.
AKBP Dicky mengaku, dari hasil pemantauan dilapangan, situasi sejauh ini masih terlihat aman dan terkendali. Antrean kenderaan belum ada, demikian dengan gejolak di tengah-tengah masyarakat, bahkan pihaknya pun belum menemukan adanya indikasi penimbunan BBM. “Semua masih wajar-wajar,” tukasnya.
Terkait bila adanya penimbunan BBM, menurut Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara, pelaku penimbunan BBM dapat dijerat Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas, serta Pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman penjara empat tahun.
Sebelumnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kupas Tumpas Sibolga dan Tapteng berharap pihak kepolisian dan pihak –pihak terkait untuk mengawasi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya penimbunan BBM.
“Pasalnya hingga hari ini, di berbagai SPBU di Tapteng dan Kota Sibolga, masih terjadi pengambilan BBM melalui jeriken-jeriken berukuran besar yang diangkut baik melalui mobil atau pun becak bermesin. Diduga BBM tersebut untuk ditimbun,” ungkap aktivis LSM Kupas Tumpas Makmur Pakpahan.
Pantauan di lapangan, memang situasi menjelang kenaikan BBM di Tapteng dan Sibolga masih aman. Namun pengambilan BBM melalui jiregen di SPBU khususnya di Kota Sibolga masih terlihat.
Menurut salah seorang petugas SPBU di SM Raja tepatnya di simpang Jalan 6 Kota Sibolga, BBM tersebut rencananya diperuntukkan untuk kapal perikanan di kota Sibolga dan Tapteng.
“Itu untuk kapal ikan di Kecamatan Sorkam, Tapteng, Bang,” tandas petugas SPBU tersebut.(azh)
“Kita sudah kerahkan anggota kesana (SPBU – SPBU) guna menjaga dan mengantisipasi kenaikan dan penimbunan BBM ini,” kata Kepala Polres Tapteng, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dicky Patrianegara menjelaskan kepada wartawan Minggu (11/3/2012).
Kapolres mengatakan, pihaknya juga turut memantau, mengawasi distribusi BBM mulai dari Pertamina hingga didistribusikan ke setiap SPBU. Demikian juga bersama aparat terkait seperti pemerintah telah melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat supaya tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis atas rencana kenaikan BBM oleh pemerintah per 1 April 2012 tersebut.
“Melalui Polsek – Polsek dan aparat Kecamatan, ini sudah kita mintakan untuk dilakukan. Bahkan Polsek – Polsek kita perintahkan untuk turut mengawasi dan memantau keadaan ini,” tutur AKBP Dicky.
AKBP Dicky mengaku, dari hasil pemantauan dilapangan, situasi sejauh ini masih terlihat aman dan terkendali. Antrean kenderaan belum ada, demikian dengan gejolak di tengah-tengah masyarakat, bahkan pihaknya pun belum menemukan adanya indikasi penimbunan BBM. “Semua masih wajar-wajar,” tukasnya.
Terkait bila adanya penimbunan BBM, menurut Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara, pelaku penimbunan BBM dapat dijerat Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas, serta Pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman penjara empat tahun.
Sebelumnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kupas Tumpas Sibolga dan Tapteng berharap pihak kepolisian dan pihak –pihak terkait untuk mengawasi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya penimbunan BBM.
“Pasalnya hingga hari ini, di berbagai SPBU di Tapteng dan Kota Sibolga, masih terjadi pengambilan BBM melalui jeriken-jeriken berukuran besar yang diangkut baik melalui mobil atau pun becak bermesin. Diduga BBM tersebut untuk ditimbun,” ungkap aktivis LSM Kupas Tumpas Makmur Pakpahan.
Pantauan di lapangan, memang situasi menjelang kenaikan BBM di Tapteng dan Sibolga masih aman. Namun pengambilan BBM melalui jiregen di SPBU khususnya di Kota Sibolga masih terlihat.
Menurut salah seorang petugas SPBU di SM Raja tepatnya di simpang Jalan 6 Kota Sibolga, BBM tersebut rencananya diperuntukkan untuk kapal perikanan di kota Sibolga dan Tapteng.
“Itu untuk kapal ikan di Kecamatan Sorkam, Tapteng, Bang,” tandas petugas SPBU tersebut.(azh)
()