Fakultas Seni UNM diserang orang bertopeng

Jum'at, 09 Maret 2012 - 19:52 WIB
Fakultas Seni UNM diserang...
Fakultas Seni UNM diserang orang bertopeng
A A A
Sindonews.com - Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung kembali memanas. Puluhan orang yang diduga mahasiswa Fakultas Teknik UNM menyerang kampus Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM. Para penyerang mengenakan topeng kain penutup muka. Hanya mata mereka yang dapat terlihat oleh saksi mata.

Adalah Ar (50) pegawai bagian akademik Jurusan Seni FSD UNM yang melihat langsung prosesi penyerangan itu. Sekira pukul 18.00 Wita, Ar bermaksud meninggalkan kampus.

"Saya sudah di samping pos jaga Fakultas. Tiba-tiba dari arah Fakultas Teknik tiga orang berlari membawa busur dan parang. Mereka menutup wajah dengan kain sehingga terlihat seperti topeng. Mereka berlari ke areal Kampus Seni dan Desain," ujar Ar kepada wartawan, Kamis (8/3/2012).

Di belakang ketiga orang itu menyusul puluhan orang berpenutup muka lainnya. Kata Ar, mereka juga membawa busur dan panah.
"Mereka langsung ke depan kantor dekan FSD dan melempari kaca jendela. Akibatnya banyak kaca yang pecah," jelasnya.

Karena kejadian itu, dilaporkan tiga buah sepeda motor rusak. Satu buah laptop milik mahasiswa FSD hilang. Motor yang rusak antara lain, Suzuki Smash bernomor polisi DD 4578 BH milik Wahyudi mahasiswa jurusan seni angkatan 2004. Lampu depan dan belakang motor pecah, sadel robek terkena tebasan parang.

Motor kedua yang rusak adalah Mio Soul bernomor polisi DD 3763 0P milik Herman Tajuddin mahasiswa FSD. Motor ini pecah lampu belakang dan dan kap bagian samping pecah.

Motor ketiga adalah Honda Supra Fit milik Dicky, dosen FSD. Motor ini sadelnya rusak terkena tebasan parang. Sedangkan laptop yang hilang milik Sofyan, mahasiswa FSD. Keributan berlangsung hampir setengah jam. Baru berakhir setelah aparat Polsek Tamalate Polrestabes Makassar datang ke lokasi.

Polisi mengamankan barang bukti berupa dua bilah parang. Pembantu Dekan II FSD yang ditemui wartawan di lokasi mengaku heran atas insiden ini. Menurut lelaki yang menolak disebutkan namanya ini, tak ada akar masalah yang jelas yang bisa menyebabkan anak didiknya bentrok dengan fakultas lain.

"Saat kejadian, kampus FSD sepi. Mereka tak sampai sepuluh orang. Aneh saja, tak jelas masalahnya," pungkasnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3147 seconds (0.1#10.140)