Demo tolak BBM naik di Makassar ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus mendapat kecaman di Makassar. Hari ini, ratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM) berunjukrasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), Jalan Urip Sumoharjo.
"Kami menolak dengan tegas rencana kenaikan BBM. Itu semakin menyengsarakan rakyat. DPR harusnya menolak kebijakan itu. Mereka kan wakil rakyat," tegas Koordinator Aksi Awaluddin dalam orasinya, Kamis (8/3/2012).
Para demonstran berhasil menerobos masuk dan memenuhi halaman gedung DPRD Sulsel. Kehadiran mereka sempat diterima, di ruang aspirasi DPRD Sulsel. Tiga orang anggota DPRD yang datang menemui demonstran adalah Dan Pangtasik dari Fraksi Sulawesi Bersatu (SB), Hoist Bachtiar dari Fraksi Partai Golkar, dan Jafar Sodding dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kebijakan menaikkan BBM bukanlah solusi tepat bagi pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Itu justru menambah beban penderitaan rakyat terutama kalangan bawah. Harga bahan pokok akan melonjak naik, jika ini diteruskan," jelas Hoist Bahtiar.
Menanggapi tuntutan ini, pihak DPRD Sulsel berjanji meneruskan ke DPR Pusat dalam bentuk faks. Surat itu ditandatangani di atas kertas bermaterai.
Sayangnya, aksi demonstrasi ini sempat diwarnai ulah oknum mahasiswa tidak bertanggungjawab. Salah seorang demonstran itu menendang pintu kaca utama DPRD Sulsel hingga pecah. Padahal di saat yang sama, rekan-rekannya sedang berorasi damai menyuarakan aspirasinya. (san)
"Kami menolak dengan tegas rencana kenaikan BBM. Itu semakin menyengsarakan rakyat. DPR harusnya menolak kebijakan itu. Mereka kan wakil rakyat," tegas Koordinator Aksi Awaluddin dalam orasinya, Kamis (8/3/2012).
Para demonstran berhasil menerobos masuk dan memenuhi halaman gedung DPRD Sulsel. Kehadiran mereka sempat diterima, di ruang aspirasi DPRD Sulsel. Tiga orang anggota DPRD yang datang menemui demonstran adalah Dan Pangtasik dari Fraksi Sulawesi Bersatu (SB), Hoist Bachtiar dari Fraksi Partai Golkar, dan Jafar Sodding dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kebijakan menaikkan BBM bukanlah solusi tepat bagi pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Itu justru menambah beban penderitaan rakyat terutama kalangan bawah. Harga bahan pokok akan melonjak naik, jika ini diteruskan," jelas Hoist Bahtiar.
Menanggapi tuntutan ini, pihak DPRD Sulsel berjanji meneruskan ke DPR Pusat dalam bentuk faks. Surat itu ditandatangani di atas kertas bermaterai.
Sayangnya, aksi demonstrasi ini sempat diwarnai ulah oknum mahasiswa tidak bertanggungjawab. Salah seorang demonstran itu menendang pintu kaca utama DPRD Sulsel hingga pecah. Padahal di saat yang sama, rekan-rekannya sedang berorasi damai menyuarakan aspirasinya. (san)
()