Belasan pasangan mesum terjaring razia
A
A
A
Sindonews.com - Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lahat berhasil menjaring 13 pasangan bukan suami-istri kemarin.
Diduga beberapa di antara mereka berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).Razia yang melibatkan sedikitnya 30 personel ini dipimpin langsung Kasat Pol PP Lahat Deswan Irsyad. Petugas mendatangi satu per satu lokasi hiburan malam serta hotel kelas melati dan penginapan di Lahat. Razia yang digelar mulai pukul 23.00 WIB kemarin ini dimulai dengan menyisiri areal Stasiun Kereta Api (KA) Lahat.
Di lokasi ini, petugas menjaring seorang wanita tanpa identitas yang diduga PSK. Bersama anggota Polres Lahat dan Sub Denpom Lahat, tim terus menyisir penginapan dan lokalisasi hiburan malam di Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur.
Deswan menegaskan, operasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Lahat dan sekitarnya, termasuk daerah perbatasan yang dinilai rawan aktivitas ini.Terlebih, banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan keberadaan PSK yang kian hari kian meresahkan.
“Apalagi Lahat masih dikenal sebagai kota takwa,” ujar Deswan di sela-sela razia, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut dia, mereka yang terjaring merupakan warga datangan. Sebab, saat dimintai identitas kartu tanda penduduk (KTP),mereka tidak mampu menunjukkannya.
“Bahkan, ketika ditanya petugas, mereka kebanyakan berasal dari Kota Palembang,entah bagaimana bisa sampai ke Kabupaten Lahat, tentunya razia ini akan kita galakkan secara rutin berdasarkan instruksi kepala daerah,” ungkap Deswan.
Seusai pendataan di Kantor Satpol PP, 13 orang yang terjaring razia diserahkan ke pengadilan negeri (PN). RS, 25 warga Muara Lawai, mengaku terpaksa mencari nafkah lantaran himpitan ekonomi akan kebutuhan keluarga.(azh)
Diduga beberapa di antara mereka berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).Razia yang melibatkan sedikitnya 30 personel ini dipimpin langsung Kasat Pol PP Lahat Deswan Irsyad. Petugas mendatangi satu per satu lokasi hiburan malam serta hotel kelas melati dan penginapan di Lahat. Razia yang digelar mulai pukul 23.00 WIB kemarin ini dimulai dengan menyisiri areal Stasiun Kereta Api (KA) Lahat.
Di lokasi ini, petugas menjaring seorang wanita tanpa identitas yang diduga PSK. Bersama anggota Polres Lahat dan Sub Denpom Lahat, tim terus menyisir penginapan dan lokalisasi hiburan malam di Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur.
Deswan menegaskan, operasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Lahat dan sekitarnya, termasuk daerah perbatasan yang dinilai rawan aktivitas ini.Terlebih, banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan keberadaan PSK yang kian hari kian meresahkan.
“Apalagi Lahat masih dikenal sebagai kota takwa,” ujar Deswan di sela-sela razia, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut dia, mereka yang terjaring merupakan warga datangan. Sebab, saat dimintai identitas kartu tanda penduduk (KTP),mereka tidak mampu menunjukkannya.
“Bahkan, ketika ditanya petugas, mereka kebanyakan berasal dari Kota Palembang,entah bagaimana bisa sampai ke Kabupaten Lahat, tentunya razia ini akan kita galakkan secara rutin berdasarkan instruksi kepala daerah,” ungkap Deswan.
Seusai pendataan di Kantor Satpol PP, 13 orang yang terjaring razia diserahkan ke pengadilan negeri (PN). RS, 25 warga Muara Lawai, mengaku terpaksa mencari nafkah lantaran himpitan ekonomi akan kebutuhan keluarga.(azh)
()