Transportasi Tegal-Semarang lumpuh

Selasa, 06 Maret 2012 - 08:29 WIB
Transportasi Tegal-Semarang lumpuh
Transportasi Tegal-Semarang lumpuh
A A A
Sindonews.com – Transportasi angkutan umum dari Tegal menuju Semarang maupun sebaliknya dalam dua hari ini lumpuh total. Ini terjadi karena tidak ada bus maupun kereta api (KA) yang berangkat ke Semarang.

Di Stasiun Besar Tegal, satu-satunya KA yang melayani rute Tegal–Semarang maupun sebaliknya tidak ada yang beroperasi. Ini menyusul kecelakaan KA Kaligung bisnis yang menabrak truk tronton hingga dua gerbong terguling di Batang.

Akibatnya, ratusan calon penumpang KA telantar. Penderitaan warga makin menjadi karena moda transportasi alternatif lain, yakni bus yang melayani Tegal–Semarang tidak ada yang beroperasi. Ini menyusul sikap kru bus yang menolak kebijakan optimalisasi Terminal Mangkang oleh Pemkot Semarang.

Kepala Stasiun Tegal Achmad Zahid mengatakan dampak dari kecelakaan KA Kaligung bisnis sangat dirasakan masyarakat atau penumpang di Stasiun Kota Tegal. Di antaranya terjadinya keterlambatan perjalanan sejumlah KA yang melintas di Tegal.

“Dampaknya luar biasa,” ujar Zahid saat ditemui di kantornya Senin 5 Maret 2012.

Selain Kaligung yang tidak beroperasi, KA lain juga mengalami keterlambatan antara lain KA Tawang Jaya, KA Senja Utama, KA Kertajaya, KA Berantas, KA Mataremaja, KA Harina. Rata-rata KA mengalami keterlambatan hingga empat jam.

Sementara KA yang dari arah barat ke timur terpaksa dialihkan ke jalur selatan, yakni Cirebon-Prupuk-Purwokerto- Solo-Semarang-Surabaya. Kebijakan ini berlaku untuk semua KA. Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 5 Purwokerto Surono mengatakan ada 13 rangkaian KA dari jalur utara yang dialihkan ke jalur selatan sejak Minggu 5 Maret malam hingga dini hari kemarin.

”Sejak Minggu pukul 22.00 WIB hingga Senin pukul 03.00 WIB kepadatan traffic jalur KA yang melalui Purwokerto melebihi jadwal perjalanan KA saat Lebaran karena ada 13 rangkaian KA yang dialihkan dari jalur utara ke selatan,sehingga setiap 20 menit ada KA yang lewat,” papar Surono di Purwokerto.

Pengalihan tersebut akibat ada tabrakan antara KA Kaligung jurusan Semarang Poncol– Tegal dengan truk Fuso G- 1762-BA di Batang pada Minggu 4 Maret 2012. Keterlambatan perjalanan KA ini juga disebabkan adanya perbaikan di wilayah Tolok, Kecamatan Bumiayu,Brebes, pascaanjloknya KA Senja Utama jurusan Yogyakarta–Jakarta pada Sabtu 3 Maret 2012 pukul 22.30 WIB. Di Stasiun Kota Tegal terjadi penumpukan penumpang.Terutama untuk KA lokal seperti KA Kaligung Mas dengan jurusan Tegal–Semarang.

Ratusan penumpang KA Kaligung Bisnis ramai-ramai beralih ke KA Kaligung Mas. Mereka tak memedulikan soal harga yang terpaut separuhnya yakni Rp50.000. Kondisi itu memaksa pihak stasiun menolak pembelian tiket penumpang tujuan Semarang. Upaya ini untuk menghindari kelebihan kapasitas tempat duduk kereta. “Ini bentuk tegas kami,” ujar Zahid.

Menurut Zahid,petugas loket penjualan tiket telah menolak pembelian tiket hingga 100 persen dari kuota tiket KA Kaligung Mas sebanyak 450 tempat duduk.

”Ada dua KA lain,yakni KA Kaligung Ekonomi dan bisnis yang sama-sama berhenti beroperasi,” paparnya.

Untuk KA Kaligung Ekonomimemangrusaklamadanhingga sekarang belum ada tanda kapan akan beroperasi. Sementara KA Kaligung Bisnis kecelakaan di Batang pada hari Minggu. Menurut Zahid, tingginya animo pengguna jasa KA juga terjadi beberapa hari terakhir. Faktor lainnya akibat mogoknya sejumlah pengemudi angkutan bus di Tegal dan Cirebon yang menolak berangkat ke Terminal Mangkang Semarang sebagai tujuan akhir.

Serta penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak oleh pengemudi bus asal Cirebon tujuan Jakarta. Sementara itu, proses evakuasi dua gerbong KA Kaligung yang mengalami kecelakaan dengan truk tronton bermuatan galon air mineral di Desa Denasri, Kabupaten Batang, Minggu 4 Maret 2012 petang mengalami keterlambatan karena harus masih menunggu alat berat crane.

Proses evakuasi dua gerbong yang tercebur ke areal persawahan dan keluar dari jalur KA semula menggunakan crane yang didatangkan dari Cirebon tetapi alat berat tersebut tidak mampu mengangkat dua gerbong itu. Jalur perlintasan KA dari arah Semarang menuju Jakarta kini sudah dapat dilintasi. Namun, kecepatan KA hanya diperbolehkan sekitar sepuluh kilometer per jam saat melintas di lokasi kejadian.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4381 seconds (0.1#10.140)