Waspada angin puting beliung
A
A
A
Sindonews.com - Ancamanan angin puting beliung harus diwaspadai. Tak hanya meluluhlantakan bangunan dan tanaman, angin kencang ini juga mengancam jiwa manusia.
Masih ingat kejadian di Sidrap Sulawesi Selatan (Sulsel) dua pekan lalu? Satu orang korban luka-luka bernama Sapiah akibat bencana itu akhirnya meninggal Sabtu 3 Maret. Dengan meninggalnya Sapiah, maka jumlah korban dari Sidrap sebanyak empat orang.
Sebelumnya, saat bencana itu terjadi, tiga orang yang tewas saat kejadian Rosi, Janggo Sana dan Erlina. Erlina sendiri saat itu dalam keadaan hamil tujuh bulan.
Maya, salah seorang keponakan korban yang ditemui di rumahnya di kelurahan Wette'e, Kecamatan Pancalautang, Kabupaten Sidrap mengatakan, korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Bilokka, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo Pangkajene Sidrap. Namun karena lukanya serius dirujuk ke RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
"Sehari sebelum meninggal, korban minta dipulangkan ke Wette'e. Dia mengalami luka serius. Punggung dan kedua lengannya patah," ujar Maya menjelaskan Minggu (4/3/2012).
Secara terpisah, Koordinator Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Wette'e, Letkol (Arm) Budi Suwanto mengatakan atas permintaan keluarganya, korban kemudian dikeluarkan dari rumah sakit.
"Kemungkinan keluarga korban hendak melakukan pengobatan alternatif," jelasnya. Budi Suwanto menambahkan, pihak pemerintah dalam hal ini Bupati Kabupaten Sidrap Rusdi Masse juga telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban berupa uang tunai sebesar Rp5 juta.(lin)
Masih ingat kejadian di Sidrap Sulawesi Selatan (Sulsel) dua pekan lalu? Satu orang korban luka-luka bernama Sapiah akibat bencana itu akhirnya meninggal Sabtu 3 Maret. Dengan meninggalnya Sapiah, maka jumlah korban dari Sidrap sebanyak empat orang.
Sebelumnya, saat bencana itu terjadi, tiga orang yang tewas saat kejadian Rosi, Janggo Sana dan Erlina. Erlina sendiri saat itu dalam keadaan hamil tujuh bulan.
Maya, salah seorang keponakan korban yang ditemui di rumahnya di kelurahan Wette'e, Kecamatan Pancalautang, Kabupaten Sidrap mengatakan, korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Bilokka, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo Pangkajene Sidrap. Namun karena lukanya serius dirujuk ke RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
"Sehari sebelum meninggal, korban minta dipulangkan ke Wette'e. Dia mengalami luka serius. Punggung dan kedua lengannya patah," ujar Maya menjelaskan Minggu (4/3/2012).
Secara terpisah, Koordinator Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Wette'e, Letkol (Arm) Budi Suwanto mengatakan atas permintaan keluarganya, korban kemudian dikeluarkan dari rumah sakit.
"Kemungkinan keluarga korban hendak melakukan pengobatan alternatif," jelasnya. Budi Suwanto menambahkan, pihak pemerintah dalam hal ini Bupati Kabupaten Sidrap Rusdi Masse juga telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban berupa uang tunai sebesar Rp5 juta.(lin)
()