Sosok Kiai Abdullah Faqih dikenal penyabar
A
A
A
Sindonews.com - Semasa hidupnya, KH Abdullah Faqih dinilai mengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan di Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dengan hati.
Sekitar 3.000 santri yang kini belajar agama di Ponpes yang letaknya berdekatan dengan jalur pantura itu seolah kehilangan sosok kiai yang begitu penyabar dan penyayang.
Menurut Yahya (25) salah seorang santri Ponpes Langitan menuturkan, Kiai Faqih sebutan akrab KH Abdullah Faqih memberikan ilmu agama kepada para santrinya dengan penuh kesabaran. Kiai Faqih juga selalu menekankan agar para santrinya menjalankan agama dengan sungguh-sungguh.
“Santri yang belajar di Ponpes Langitan harus selalu salat berjamaah lima waktu. Beliau (Kiai Faqih, red) selalu menekankan itu,” ungkap Yahya menjelaskan, Kamis 1 Maret 2012.
Kiai Faqih juga mengajarkan kepada para santrinya untuk terbiasa hidup
sehat dan hemat. Dia meminta kepada para santrinya agar tidak merokok
karena dianggap merugikan kesehatan dan boros. Di lingkungan Ponpes Langitan seluas tujuh hektare itu juga diberi papan pengumuman dilarang merokok di lingkungan pondok.
Kiai Faqih selama mengasuh Ponpes Langitan banyak istiqomah mengajar dan membimbing para santri yang berasal dari berbagai penjuru nusantara dan bahkan luar negeri. Namun, sekitar tahun 1998, Kiai Faqih banyak berkecimpung di luar pondok. Pada masa itu, Kiai Faqih sering berhubungan dengan KH Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Presiden RI.
Meski begitu, kata Yahya, selama berkecimpung di luar, Kiai Faqih tetap mengasuh Ponpes Langitan dengan penuh hati. Kiai Faqih tidak sampai tergoda terlalu sibuk mengurusi urusan duniawi.
Kiai Faqih bukan hanya dikenal di kancah lokal, namun juga nasional dan internasional. Buktinya, banyak santri yang belajar di Ponpes Langitan itu berasal dari Malaysia.
Tidak heran pula, karangan bunga belasungkawa yang dikirim ke kompleks Ponpes Langitan kemarin cukup banyak. Di antaranya, karangan bunga dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Mahkamah Agung RI, Mahfud MD, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan ratusan karangan bunga lainnya dari tokoh dan instansi.
Kiai Faqih meninggalkan sepuluh putra dan putri. Yaitu, Ubaidillah, Muhammad, Mujib, Mujab, Abdullah Habib, Abdurrohman, Agus Maksum, Hanifah, Salamah, dan Amirah. Anak-anaknya itu kini tinggal di dalam kompleks Ponpes Langitan yang ada di sisi barat dan timur jalur Pantura di Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.(azh)
Sekitar 3.000 santri yang kini belajar agama di Ponpes yang letaknya berdekatan dengan jalur pantura itu seolah kehilangan sosok kiai yang begitu penyabar dan penyayang.
Menurut Yahya (25) salah seorang santri Ponpes Langitan menuturkan, Kiai Faqih sebutan akrab KH Abdullah Faqih memberikan ilmu agama kepada para santrinya dengan penuh kesabaran. Kiai Faqih juga selalu menekankan agar para santrinya menjalankan agama dengan sungguh-sungguh.
“Santri yang belajar di Ponpes Langitan harus selalu salat berjamaah lima waktu. Beliau (Kiai Faqih, red) selalu menekankan itu,” ungkap Yahya menjelaskan, Kamis 1 Maret 2012.
Kiai Faqih juga mengajarkan kepada para santrinya untuk terbiasa hidup
sehat dan hemat. Dia meminta kepada para santrinya agar tidak merokok
karena dianggap merugikan kesehatan dan boros. Di lingkungan Ponpes Langitan seluas tujuh hektare itu juga diberi papan pengumuman dilarang merokok di lingkungan pondok.
Kiai Faqih selama mengasuh Ponpes Langitan banyak istiqomah mengajar dan membimbing para santri yang berasal dari berbagai penjuru nusantara dan bahkan luar negeri. Namun, sekitar tahun 1998, Kiai Faqih banyak berkecimpung di luar pondok. Pada masa itu, Kiai Faqih sering berhubungan dengan KH Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Presiden RI.
Meski begitu, kata Yahya, selama berkecimpung di luar, Kiai Faqih tetap mengasuh Ponpes Langitan dengan penuh hati. Kiai Faqih tidak sampai tergoda terlalu sibuk mengurusi urusan duniawi.
Kiai Faqih bukan hanya dikenal di kancah lokal, namun juga nasional dan internasional. Buktinya, banyak santri yang belajar di Ponpes Langitan itu berasal dari Malaysia.
Tidak heran pula, karangan bunga belasungkawa yang dikirim ke kompleks Ponpes Langitan kemarin cukup banyak. Di antaranya, karangan bunga dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Mahkamah Agung RI, Mahfud MD, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan ratusan karangan bunga lainnya dari tokoh dan instansi.
Kiai Faqih meninggalkan sepuluh putra dan putri. Yaitu, Ubaidillah, Muhammad, Mujib, Mujab, Abdullah Habib, Abdurrohman, Agus Maksum, Hanifah, Salamah, dan Amirah. Anak-anaknya itu kini tinggal di dalam kompleks Ponpes Langitan yang ada di sisi barat dan timur jalur Pantura di Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.(azh)
()