Tega, bayi dibuang di kamar mandi masjid

Senin, 27 Februari 2012 - 11:14 WIB
Tega, bayi dibuang di...
Tega, bayi dibuang di kamar mandi masjid
A A A
Sindonews.com- Sesosok bayi laki-laki yang diduga hasil hubungan gelap (hugel) ditemukan di kamar mandi Masjid Dawamul Ijtihad, Jalan Papandayan, Semarang, Jawa Tengah.

Saat ditemukan bayi dalam keadaan meninggal dengan dibungkus plastik hitam dalam posisi miring di pojok bak mandi, tadi pagi.

Menurut keterangan Suryadi (73), warga RT 7/RW 5, Papandayan mengatakan, yang pertama kali menemukannya adalah Roviati, Kepala Sekolah TK Islam Permata, yang masih satu komplek dengan masjid.

Menurut Suryadi, waktu itu sekitar pukul 06.30 WIB, dia dipanggil oleh Roviati yang curiga dengan adanya bungkusan plastik hitam di dalam kamar mandi. "Bu Rovi waktu itu mau ke kamar mandi dan sudah ada bungkusan plastik, karena takut langsung memanggil saya untuk mengambilnya," ujarnya, Senin (27/2/11).

Dia pun langsung bergegas menuju ke kamar mandi dan mengecek bungkusan plastik tersebut. Dia semakin penasaran ketika mengangkat platik, ternyata cukup berat. "Akhirnya saya bawa keluar, dan saya buka ternyata isinya bayi. Bu Rovi langsung lemas," ujarnya.

Setelah mamastikan isi bungkusan adalah mayat bayi, Suryadi langsung melaporkan penemuan tersebut ke ketua RT setempat yang langsung dilanjutkan ke Polrestabes Semarang dan Polsek Gajahmungkur. Petugas Inafis Polrestabes Semarang yang datang ke lokasi langsung melakukan identifikasi, dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.

"Dari hasil identifikasi sementara, diperkirakan bayi baru berumur satu hari. Kondisi bayi tali pusar sudah putus, namun diduga diputus paksa, dari hidung juga mengeluarkan darah," ujar Kapolsek Gajahmungkur Eva Guna Pandia, saat ditemui di lokasi kejadian.

Polisi belum bisa memastikan siapa orangtua yang tega melakukan perbuatan keji tersebut."Kita masih menyelidiki apa penyebab bayi meninggal," kata Kapolsek. Setelah melakukan identifikasi, jenazah bayi tak berdosa itu langsung dibawa ke Rs Bhayangkara, Semarang untuk diautopsi.

Dengan adanya penemuan itu, warga setempat mengutuk orangtua atau pelaku pembuangan dan pembunuhan bayi tersebut. "Kok tega ya, anak sendiri dibunuh. Kalau tidak mampu merawat kan bisa dititipkan ke panti asuhan, atau kalaupun meninggal sejak lahir, jangan dibuang begitu saja," kata Susy Djeki, warga setempat.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0730 seconds (0.1#10.140)