Penyaluran Raskin di Sibolga diduga belum tepat sasaran

Kamis, 23 Februari 2012 - 23:27 WIB
Penyaluran Raskin di Sibolga diduga  belum tepat sasaran
Penyaluran Raskin di Sibolga diduga belum tepat sasaran
A A A
Sindonews.com – Penyaluran beras miskin (raskin) kepada rumah tangga (RT) miskin sampai sekarang masih tetap menjadi permasalahan. Buktinya, sejumlah ibu rumah tangga miskin di kota Sibolga masih mengeluhkan pembagian jatah raskin dari pemerintah yang dianggap masih belum tepat sasaran (menyimpang).

Warga miskin Emelia A Br Simatupang, 39, penduduk Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan mengaku sejak penyaluran jatah raskin oleh pemerintah kepada keluarga miskin (gakin) tahun 1998, mereka sama sekali tidak pernah mendapatkannya.

Dia mengatakannya, hal itu sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkannya, mengingat suaminya masih mampu bekerja mencari nafkah walau pada masa itu mengandalkan harta orang tua dan sekarang bekerja sebagai nelayan yang baru pulang setiap 21 hari sekali.

“Yang saya sesalkan, kenapa keluarga lain yang benar – benar mampu dan memiliki harta memperoleh raskin tersebut. Sementara saya, yang jelas – jelas sekarang ini hanya mengandalkan rejeki suami dari laut tidak mendapatkannya. Apakah saya ini benar – benar dilihat seorang yang mampu dan kalau demikian kenapa pemerintah memberikan juga jatah raskin tersebut kepada keluarga yang lebih mampu dari saya,” katanya kepada SINDO Kamis (23/2/2012)

Dikesempatan itu dia berkenan membeberkan sejumlah nama – nama keluarga mampu dilingkungannya yang memeroleh jatah raskin dari pemerintah setempat, sementara dia dan beberapa orang keluarga miskin yang benar – benar layak memeroleh raskin tersebut terabaikan.

“Saya mohon kepada pemerintah, kiranya benarlah dalam menyalurkan raskin. Baik kalau saya tidak terdaftar dan mendapatkannya, tetapi bagaimana dengan seorang Janda dua anak yang ada dilingkungan saya ini. Kenapa tidak diberikan,” tuturnya.

M.Br Simatupang, 57, janda dua orang anak, warga yang sama, membenarkan bahwa pemerintah sama sekali belum memberikan jatah raskin kepadanya. “Saya tidak tahu apakah akan mendapatkan jatah raskin tersebut atau tidak,” ungkap br Simatupang yang akrab disapa Mak Freddy tersebut.

Dia mengaku sangat membutuhkan bantuan tersebut mengingat dirinya hanyalah seorang janda yang sudah ditinggal suami selama puluhan tahun serta berprofesi sebagai pedagang ikan kecil – kecilan dan ditambah dua orang anaknya belum dapat membantu mendukung ekonomi keluarga.

Terpisah, di Kelurahan Sibolga Ilir, Kecamatan Sibolga Utara, salah seorang keluarga miskin (gakin) yang enggan menyebutkan namanya mengaku belum mendatkan jatah raskin dari pemerintah pada tahun 2012 ini.

“ Maaf kalau saya tidak mau mengatakan nama saya, soalnya saya belum tahu apakah saya akan diberikan raskin oleh pemerintah atau tidak. Memang, saya sudah berapa kali mendatangi kantor pemerintah kelurahan bahkan menemui kepala lingkungan (Kepling) meminta jatah raskin tersebut, tapi tak juga mereka berikan sementara yang lain telah mendapatkannya,” tuturnya.

Anggota DPRD Kota Sibolga Binner Siahaan mengaku tidak habis pikir kenapa distribusi raskin kepada gakin oleh pemerintah tak kunjung dapat terselesaikan sejak program ini diluncurkan 12 tahun lalu.

“Apakah rumah tangga miskin di daerah ini setiap tahun bertambah atau pendistribusian oleh pemerintah yang selalu tidak tepat sasaran,” beber Binner.

Binner berharap kedepan pemerintah benar – benar mendata siapa rumah tangga miskin yang layak mendapatkan raskin tersebut. Demikian juga dengan pendistribusiannya jangan sampai terkesan salah sasaran.

“Jadi sekarang, kalau ada ada rumah tangga miskin yang tidak terdaftar dan benar – benar layak mendapatkannya supaya diupayakan pemberiannya,”tandasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9855 seconds (0.1#10.140)
pixels