Kebahagiaan setelah dioperasi bibir sumbing gratis

Rabu, 22 Februari 2012 - 19:34 WIB
Kebahagiaan setelah...
Kebahagiaan setelah dioperasi bibir sumbing gratis
A A A
Sindonews.com – Kurang lebih sebanyak 35 orang warga menjalani operasi bibir sumbing dalam rangka bhakti sosial pengobatan gratis “Tapteng Peduli Kasih” .

Kegiatan sosial ini digelar Pemerintah Tapanuli Tengah (Tapteng) bekerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) dan Yayasan Horas Sehat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan.

Dari kegiatan itu, ada sesuatu yang menarik terhadap seorang pasien bibir sumbing, Kasihani br Gea (13). Sejak masa kanak-kanak, perempuan dari keluarga miskin ini mengaku takut keluar dari rumah lantaran tidak percaya diri. Di samping banyaknya anak - anak di Desa tempat mereka tinggal mengolok-olok dirinya.

“Karena kondisi (bibir sumbing)-nya ini, masa kanak – kanaknya terenggut. Kasiahani pun harus memutuskan untuk berhenti sekolah, termasuk memutuskan untuk tidak keluar rumah dan berhenti bermain–main,” kata Ibema Gea (37), ibu Kasihani kepada tim dokter yang dikoordinir Horas Rajagukguk saat persiapan pelaksanaan operasi di RSUD Pandan, Rabu (22/2/2012).

Ibema mengaku, dirinya sebagai orangtua telah berulangkali membujuk putrinya Kasihani Gea untuk bersekolah. Termasuk untuk kembali bermain bersama teman - temannya. Namun setiap kali dibujuk, acapkali putrinya menolak dan menangis. Sehingga, keluarga pun sepakat untuk membiarkannya tidak sekolah.

Dia membeberkan, Kasihani Gea sudah memiliki cacat tubuh (bibir sumbing) sejak lahir. Dan di usia 8 tahun, Kasihani mulai kurang percaya diri dan mengurangi bergaul dan itu lantaran sering disindir teman–temannya.

“Orangtua dan keluarga selalu memberi dorongan dan bimbingan serta harapan untuk tetap semangat. Namun untuk mengoperasi bibir sumbing Kasihani. Kami sama sekali tidak memiliki cukup uang, karena hidup kami pun pas-pasan dari bertani,” beber Ibema Gea.

Ibema Gea dan keluarga mengaku sangat bersyukur atas adanya operasi bibir sumbing gratis ini sembari berharap putri semata wayang mereka dapat kembali hidup normal sebagaimana layaknya anak-anak lainnya.

”Ini merupakan jalan Tuhan bagi kami. Bagi anak kami Kasihani Gea. Kami berdoa, kiranya Bupati dan semua tim yang bekerja semakin diberkati Tuhan,” tukasnya.

Koordinator tim medis Dokter Horas Rajagukguk didampingi dokter Natalina Hutabarat dan Direktur RSU Pandan Ricardo Situmeang mengaku akan berbuat semaksimal mungkin untuk melayani semua pasien. “Kami tahu ini sesuatu yang sangat konstruktif bagi masyarakat. Apalagi jumlah pasien yang banyak,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur RSUD Pandan Ricardo Situmeang meminta para pasien untuk tidak perlu khawatir tidak terlayani. Meski jumlahnya membludak mencapai 50 orang, operasi bibir sumbing akan tetap dilaksanakan secara berkelanjutan. “Ini sudah instruksi Bupati. Tidak bisa tidak, hingga semua masyarakat terlayani,” pinta dr Ricardo.

Sebelumnya Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang mengatakan, bhakti sosial pengobatan gratis ini dilakukan sebagai tanggung jawab sosial. ”Satu hal yang paling membahagiakan di dunia ini, ketika kita bisa menolong orang yang membutuhkan. Dan bagi Pemkab Tapteng, ini akan tetap dilakukan sepanjang masyarakat membutuhkan,” katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7083 seconds (0.1#10.140)