Anis: Bubarkan FPI tak selesaikan masalah

Sindonews.com - Desakan beberapa pihak kepada pemerintah agar membubarkan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) menuai banyak
tanggapan dari berbagai kalangan.

Muncul suara pro-kontra apakah FPI perlu dibubarkan atau tidak. Di satu sisi, asas kebebasan berpendapat dari sebuah organisasi atau individu untuk mengekspresikan diri seharusnya lebih dikedepankan
dalam kehidupan umum.

Bila muncul kekerasan di sana, pemerintah sudah seharusnya bertindak tegas menangani persoalan yang terjadi.

Pendapat itu dikemukakan Anis Matta, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terutama menanggapi kampanye beberapa pihak yang mendesak pemerintah membubarkan FPI.

"Setiap komunitas di republik ini punya hak untuk mengekspresikan pendapatnya. Kalau ada yang melakukan kekerasan baik individu maupun organisasi, maka negara harus bersikap tegas kepada mereka," ujar Anis di sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS di Makassar, Jumat (17/2/2012).

Ujaran itu disambungnya lagi, "Tegas, dalam pengertian, menyikapi pada saat kejadian kekerasan itu ada. Sekarang, kekerasan tidak hanya dilakukan oleh organisasi, tapi juga oleh individu."

Sekjen PKS itu juga menyoroti berbagai tindakan anarki yang marak terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini. Faktanya, kekerasan tidak identik dengan FPI.

"Bukankah demo-demo sekarang juga dapat berujung kekerasan? Ada yang sporadis seperti di Mesuji dan Bima, misalnya. Membubarkan FPI sama sekali tidak menyelesaikan masalah," tegas Anis.

Kata dia, "Justru yang harus diperkuat adalah tugas negara meningkatkan kapasitas dan fungsi utamanya dalam menciptakan law and order. Dalam hal ini, ketegasan sikap pemerintah untuk menegakkan keamanan."