Kendal penyumbang PSK tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Kabupaten Kendal tak hanya penyumbang terbesar kedua tenaga kerja wanita (TKW). Kabupaten ini juga penyumbang terbesar wanita pekerja seks komersial (PSK) di Jateng.
Setelah Kendal baru Wonosobo, Batang, dan Jepara. Data itu berdasarkan hasil mapping yang dilakukan Griya Asa PKBI Semarang. Aktivis LSM peduli HIV/- AIDS ini telah mendatangi beberapa lokalisasi di Jateng.
"Setelah dihitung, ternyata Kendal merupakan penyumbang terbesar jumlah WPS di Jateng," ujar Koordinator Griya Asa PKBI Semarang Ari kemarin.
MenurutAri, faktor ekonomi menjadi penyebab kaum hawa nekat terjun ke dunia itu. Untuk mengurangi kaum hawa terjun ke dunia itu, kemiskinan harus dientaskan. Pihaknya hanya sekadar memberikan penyuluhan agar para PSK itu tidak tertular penyakit HIV/AIDS.
Hingga akhir Januari 2012, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Kendal mencapai 216 orang. Yang rutin mengambil obat penyembuh virus tersebut hanya 12 orang.Pengambilan obat di RSUD Dr H Soewondo. "Mungkin mereka malu mengambil obat karena takut ketahuan. Padahal obatnya gratis lho," ujar staf Dinkes Aqil Syahriar.
Syahrir menjelaskan, selain malu, kemungkinan pengidap virus HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Kendal sudah pindah ke luar kota.Dia berharap pengidap virus HIV yang masih ada di Kendaldayangmengambilobat.
Februari ini pihaknya menemukan lagi tiga orang yang positif mengidap HIV/AIDS. Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Sri Anerusi mengaku baru mengecek persediaanobatuntukpengidap virus HIV/AIDS di RSUD Dr H Soewondo Kendal.
Dalam pengecekannya itu diketahui obat tersebut masih tersedia banyak dan tidak ada masalah. Dia berharap para penderita virus HIV/- AIDS yang ada di Kabupaten Kendal mau mengambil obat tersebut. "Obatnya kangratis, kenapa tidak mereka manfaatkan dengan baik," ujar Sri. (san)
Setelah Kendal baru Wonosobo, Batang, dan Jepara. Data itu berdasarkan hasil mapping yang dilakukan Griya Asa PKBI Semarang. Aktivis LSM peduli HIV/- AIDS ini telah mendatangi beberapa lokalisasi di Jateng.
"Setelah dihitung, ternyata Kendal merupakan penyumbang terbesar jumlah WPS di Jateng," ujar Koordinator Griya Asa PKBI Semarang Ari kemarin.
MenurutAri, faktor ekonomi menjadi penyebab kaum hawa nekat terjun ke dunia itu. Untuk mengurangi kaum hawa terjun ke dunia itu, kemiskinan harus dientaskan. Pihaknya hanya sekadar memberikan penyuluhan agar para PSK itu tidak tertular penyakit HIV/AIDS.
Hingga akhir Januari 2012, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Kendal mencapai 216 orang. Yang rutin mengambil obat penyembuh virus tersebut hanya 12 orang.Pengambilan obat di RSUD Dr H Soewondo. "Mungkin mereka malu mengambil obat karena takut ketahuan. Padahal obatnya gratis lho," ujar staf Dinkes Aqil Syahriar.
Syahrir menjelaskan, selain malu, kemungkinan pengidap virus HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Kendal sudah pindah ke luar kota.Dia berharap pengidap virus HIV yang masih ada di Kendaldayangmengambilobat.
Februari ini pihaknya menemukan lagi tiga orang yang positif mengidap HIV/AIDS. Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Sri Anerusi mengaku baru mengecek persediaanobatuntukpengidap virus HIV/AIDS di RSUD Dr H Soewondo Kendal.
Dalam pengecekannya itu diketahui obat tersebut masih tersedia banyak dan tidak ada masalah. Dia berharap para penderita virus HIV/- AIDS yang ada di Kabupaten Kendal mau mengambil obat tersebut. "Obatnya kangratis, kenapa tidak mereka manfaatkan dengan baik," ujar Sri. (san)
()