1.600 gakin tak terdaftar peserta Jamkesda
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga menyediakan kuota sebanyak 4.166 bagi warga miskin yang tidak terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebagai peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Namun dari kuota itu, sebanyak 1.600 warga miskin di daerah itu belum terdaftar sebagai peserta dan menerima kartu kepesertaan dari PT Askes yang akan dibagikan pemerintah pada tanggal 29 Februari 2012 ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sibolga, Resdi Dorlince br Sianturi mengatakan, sesuai jadwal, realisasi layanan program Jamkesda bagi warga miskin akan dimulai pada awal Maret 2012.
Dorlince menjabarkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi program Jamkesda yang digelar pada 9 Februari lalu di Aula Kantor Dinkes Sibolga, disimpulkan bahwa, pada 23 Februari 2012, surat keputusan (SK) Wali Kota Sibolga tentang kepesertaan Jamkesda sudah sampai di PT Askes.
Selanjutnya, pada 29 Februari kartu Jamkesda yang diterbitkan PT Askes sudah akan didistribusikan.
“Peserta Jamkesda adalah warga miskin yang tidak terdaftar menjadi peserta Jamkesmas yang dananya ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2012 sebesar Rp500 juta,” kata Resdi Dorlince br Sianturi menjawab SINDO di ruang kerjanya, Rabu (15/2/2012).
Dia mengatakan, dari total dana tersebut, pemerintah hanya mampu menanggung kuota peserta Jamkesda sebanyak 4.166 jiwa, dengan pembayaran premi ke PT Askes sebesar Rp10.000/jiwa/bulan. Tetapi, hingga posisi Februari 2012, data peserta yang sudah divalidasi tercatat sebanyak 2.500 jiwa.
Artinya, calon peserta yang bakal menerima kartu Jamkesda dari PT Askes untuk tahap awal adalah sebanyak 2.500 orang.
“Sementara, sisa kuota sebanyak 1.600-an jiwa lainnya telah diserahkan kepada masing-masing lurah se-Kota Sibolga agar dilakukan pendataan ulang secara mendetail, dan harus berdasarkan proporsional komposisi jumlah penduduk di masing - masing kelurahan, karena tidak semua kelurahan memiliki jumlah penduduk yang sama,” tukasnya.
Dorlince membeberkan, jumlah kuota calon peserta Jamkesda untuk Kecamatan Sibolga Utara sebanyak 985 jiwa, calon peserta tahap awal sebanyak 591 jiwa. Untuk Kecamatan Sibolga Kota, kuota sebanyak 705 jiwa dengan calon peserta tahap awal sebanyak 423 jiwa.
Kemudian, untuk Kecamatan Sibolga Sambas, kuota calon peserta Jamkesda sebanyak 992 jiwa, dengan calon peserta tahap awal sebanyak 596 jiwa, dan Kecamatan Sibolga Selatan, kuotanya 1.483 jiwa dengan calon peserta tahap awal sebanyak 890 jiwa.
Dorlince mengaku, pihaknya tidak pernah mengeluh bahkan akan tetap semangat melakukan kegiatan sosialisasi dan rapat-rapat koordinasi bersama instansi terkait demi menyukseskan program Jamkesda, meskipun anggaran untuk itu sama sekali tidak ada ditampung.
Seluruhnya ini juga dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Sibolga, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh warga sesuai visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan M Yusuf Batubara mengakui, hingga Februari ini, data warga miskin yang sudah disampaikan ke PT Askes baru mencapai 2.500 jiwa. Artinya, masih terbuka kesempatan untuk melakukan pendataan kembali terhadap masyarakat miskin di Kota Sibolga dengan jumlah sisa kuota sebanyak 1.600 jiwa.
Namun dari kuota itu, sebanyak 1.600 warga miskin di daerah itu belum terdaftar sebagai peserta dan menerima kartu kepesertaan dari PT Askes yang akan dibagikan pemerintah pada tanggal 29 Februari 2012 ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sibolga, Resdi Dorlince br Sianturi mengatakan, sesuai jadwal, realisasi layanan program Jamkesda bagi warga miskin akan dimulai pada awal Maret 2012.
Dorlince menjabarkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi program Jamkesda yang digelar pada 9 Februari lalu di Aula Kantor Dinkes Sibolga, disimpulkan bahwa, pada 23 Februari 2012, surat keputusan (SK) Wali Kota Sibolga tentang kepesertaan Jamkesda sudah sampai di PT Askes.
Selanjutnya, pada 29 Februari kartu Jamkesda yang diterbitkan PT Askes sudah akan didistribusikan.
“Peserta Jamkesda adalah warga miskin yang tidak terdaftar menjadi peserta Jamkesmas yang dananya ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2012 sebesar Rp500 juta,” kata Resdi Dorlince br Sianturi menjawab SINDO di ruang kerjanya, Rabu (15/2/2012).
Dia mengatakan, dari total dana tersebut, pemerintah hanya mampu menanggung kuota peserta Jamkesda sebanyak 4.166 jiwa, dengan pembayaran premi ke PT Askes sebesar Rp10.000/jiwa/bulan. Tetapi, hingga posisi Februari 2012, data peserta yang sudah divalidasi tercatat sebanyak 2.500 jiwa.
Artinya, calon peserta yang bakal menerima kartu Jamkesda dari PT Askes untuk tahap awal adalah sebanyak 2.500 orang.
“Sementara, sisa kuota sebanyak 1.600-an jiwa lainnya telah diserahkan kepada masing-masing lurah se-Kota Sibolga agar dilakukan pendataan ulang secara mendetail, dan harus berdasarkan proporsional komposisi jumlah penduduk di masing - masing kelurahan, karena tidak semua kelurahan memiliki jumlah penduduk yang sama,” tukasnya.
Dorlince membeberkan, jumlah kuota calon peserta Jamkesda untuk Kecamatan Sibolga Utara sebanyak 985 jiwa, calon peserta tahap awal sebanyak 591 jiwa. Untuk Kecamatan Sibolga Kota, kuota sebanyak 705 jiwa dengan calon peserta tahap awal sebanyak 423 jiwa.
Kemudian, untuk Kecamatan Sibolga Sambas, kuota calon peserta Jamkesda sebanyak 992 jiwa, dengan calon peserta tahap awal sebanyak 596 jiwa, dan Kecamatan Sibolga Selatan, kuotanya 1.483 jiwa dengan calon peserta tahap awal sebanyak 890 jiwa.
Dorlince mengaku, pihaknya tidak pernah mengeluh bahkan akan tetap semangat melakukan kegiatan sosialisasi dan rapat-rapat koordinasi bersama instansi terkait demi menyukseskan program Jamkesda, meskipun anggaran untuk itu sama sekali tidak ada ditampung.
Seluruhnya ini juga dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Sibolga, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh warga sesuai visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan M Yusuf Batubara mengakui, hingga Februari ini, data warga miskin yang sudah disampaikan ke PT Askes baru mencapai 2.500 jiwa. Artinya, masih terbuka kesempatan untuk melakukan pendataan kembali terhadap masyarakat miskin di Kota Sibolga dengan jumlah sisa kuota sebanyak 1.600 jiwa.
()