Tanaman dirusak, petani penggarap histeris

Senin, 06 Februari 2012 - 13:50 WIB
Tanaman dirusak, petani penggarap histeris
Tanaman dirusak, petani penggarap histeris
A A A
Sindonews.com - Puluhan petani pengarap yang terdiri dari kaum wanita yang mengusahai lahan eks hak guna usaha (HGU) PTPN II di Desa Dagang Krawan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdan, menangis histeris.

Pasalnya, karena tanaman umbi yang mereka tanam dirusak sekelompok orang tidak dikenal.

Seorang petani penggarap, Erna Dewati Br Barus (40), warga Dusun 5, Desa Tanjung Morawa, bahkan nekat tiduran di jalanan meski arus lalu lintas kendaraan mengancam keselamatan dirinya.

Aksi itu dilakukan para petani pengarap ini sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian, yang terkesan membiarkan aksi pengrusakan tanaman milik mereka.
Puluhan orang yang tak dikenal yang diduga suruhan dari pihak Yayasan Amaliyah ini secara berutal mencabuti tanaman milik warga yang di tanami di atas eks HGU PTPN II.

Puluhan aparat kepolisan yang berada di lokasi hanya menyaksikan aksi puluhan orang tak dikenal itu, meski petani meminta tolong agar dapat menghentikannya.

Peristiwa pengruskan itu sendiri bermula ketika puluhan orang yang dipimpin oleh seseorang beriniasial SH, tiba-tiba memasuki areal perkebunan yang kini tengah dikuasai petani pengarap jas merah.

Tanpa banyak berbicara, SH beserta rekan-rekannya langsung mencabuti tanaman singkong yang ada di atas lahan eks HGU PTPN II itu. Namun, para petani ini enggan melakukan perlawanan karena kelompok tersebut dilengkapi dengan senjata tajam.

Kapolres Deliserdang AKBP Wawan Munawar meminta agar kedua belah pihak baik dari kelompok petani jas merah maupun dari Yaysan Amaliyah untuk dapat menahan diri, sampai proses hukum selesai. "Kami minta semuanya menahan diri," terang dia, Senin (6/2/2012).

Sementara itu puluhan petani pengarap yang tidak menerima perlakukan itu. Mereka lasung mendatangi Polsek Tanjung Morawa guna membuat laporan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6498 seconds (0.1#10.140)