Terdampar di India, nelayan Aceh dipulangkan
A
A
A
Sindonews.com - Tiga nelayan tradisional Aceh yang terdampar di India saat mencari hiu, hari ini dipulangkan ke tanah air. Mereka dipulangkan dengan kapal perang Indonesia Pati Unus.
Ketiganya adalah Junaidi (28), Muhibuddin Aiyub (24) dan Normansyah (25) asal Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Sebelumnya mereka sempat dinyatakan hilang. Namun belakangan diketahui terdampar di Pulau Andaman, India.
Panglima Laot Aceh Teuku Bustamam mengatakan, ketiga nelayan dipulangkan dengan KRI Pati Unus yang kebetulan sedang berada di India dalam rangka memenuhi undangan dinas.
"Mereka berangkat hari ini dan akan tiba di Sabang 10 Februari 2012 nanti. Kami bersama Dinas Kelautan Aceh akan menjemput mereka di sana," kata Bustamam di Banda Aceh, Senin (6/2/2012).
Pemulangan ketiga nelayan itu, dibantu Kedutaan Besar RI di India. Mereka tidak sampai disidang karena pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sigap melobi Kepolisian India.
Menurut Bustamam, setelah diketahui tiga nelayan itu terdampar di Andaman, Lembaga Panglima Laot Aceh langsung mengirim surat ke sejumlah pihak berwenang memohon pembebasan mereka.
"Kami juga mengirim fax pemberitahuan kepada KBRI di India. Dua hari kemudian staf KBRI menelpon saya, saya bilang tolong dibebaskan itu nelayan kita pak, mereka nelayan miskin. Boat mereka rusak saat mencari ikan sehingga terdampar ke wilayah India, mereka tidak sengaja masuk ke sana," kata Bustamam.
Dia mengaku sempat berbicara juga melalui telpon dengan Junaidi, seorang nelayan. Junaidi mengatakan dia dan dua temannya dalam keadaan sehat.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga nelayan itu berangkat dari kampungnya menggunakan perahu mesin (boat) pada 28 Desember 2011. Setelah keberangkatan mereka kehilangan kontak dan dinyatakan hilang. Belakangan diketahui mereka terdampar di perairan Andaman.
Mereka sempat terkatung-katung di laut lepas setelah mesin boat rusak. Ketiganya lantas dibawa angin hingga memasuki wilayah negara India dan ditangkap Polisi setempat karena dinilai masuk tanpa izin. (san)
Ketiganya adalah Junaidi (28), Muhibuddin Aiyub (24) dan Normansyah (25) asal Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Sebelumnya mereka sempat dinyatakan hilang. Namun belakangan diketahui terdampar di Pulau Andaman, India.
Panglima Laot Aceh Teuku Bustamam mengatakan, ketiga nelayan dipulangkan dengan KRI Pati Unus yang kebetulan sedang berada di India dalam rangka memenuhi undangan dinas.
"Mereka berangkat hari ini dan akan tiba di Sabang 10 Februari 2012 nanti. Kami bersama Dinas Kelautan Aceh akan menjemput mereka di sana," kata Bustamam di Banda Aceh, Senin (6/2/2012).
Pemulangan ketiga nelayan itu, dibantu Kedutaan Besar RI di India. Mereka tidak sampai disidang karena pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sigap melobi Kepolisian India.
Menurut Bustamam, setelah diketahui tiga nelayan itu terdampar di Andaman, Lembaga Panglima Laot Aceh langsung mengirim surat ke sejumlah pihak berwenang memohon pembebasan mereka.
"Kami juga mengirim fax pemberitahuan kepada KBRI di India. Dua hari kemudian staf KBRI menelpon saya, saya bilang tolong dibebaskan itu nelayan kita pak, mereka nelayan miskin. Boat mereka rusak saat mencari ikan sehingga terdampar ke wilayah India, mereka tidak sengaja masuk ke sana," kata Bustamam.
Dia mengaku sempat berbicara juga melalui telpon dengan Junaidi, seorang nelayan. Junaidi mengatakan dia dan dua temannya dalam keadaan sehat.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga nelayan itu berangkat dari kampungnya menggunakan perahu mesin (boat) pada 28 Desember 2011. Setelah keberangkatan mereka kehilangan kontak dan dinyatakan hilang. Belakangan diketahui mereka terdampar di perairan Andaman.
Mereka sempat terkatung-katung di laut lepas setelah mesin boat rusak. Ketiganya lantas dibawa angin hingga memasuki wilayah negara India dan ditangkap Polisi setempat karena dinilai masuk tanpa izin. (san)
()