Jalan Pasuruan-Probolinggo lumpuh total
A
A
A
Sindonews.com - Wilayah di Jawa Timur diguyur hujan terus menerus sepanjang hari. Akibatnya sungai Rejoso tak mampu menampung debit air sehingga akhirnya meluap. Wilayah di kawasan Pasuruan dan Probolinggo-pun terendam banjir.
Banjir tak hanya merendam pemukiman warga, sejumlah sekolah dan pasar, tapi juga telah melumpuhkan akses jalan dari Pasuruan menuju Probolinggo.
Jalan Raya Pasuruan-Probolinggo terlihat mengalami penumpukan volume kendaraan, karena debit air di jalanan cukup tinggi. Beberapa kendaraan roda dua yang nekat melintas akhirnya mogok.
Sementara itu air yang merendam ratusan rumah warga kini mencapai lebih dari satu meter. Banjir paling parah terjadi di Dusun Ngopak Desa Grati Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.
Warga di desa itu mulai terisolir dan aktivitas mulai terganggu karena akses jalan menuju terendam air cukup tinggi. Bahkan, Sekolah Dasar (SD) Kedawung Kulon terpaksa diliburkan lantaran air masuk ke ruangan sekolah sehingga tak bisa difungsikan lagi sebagai tempat belajar mengajar.
"Hari ini diliburkan karena sekolahannya direndam banjir," kata Fida salah seorang siswa di sekolah itu, Sabtu (4/2/2012).
Banjir itu juga dikeluhkan pedagang di Pasar Ngopak. Pasar sebagai sentralitas ekonomi Pasuruan sepi karena air menggenangi seluruh tempat dan lapak-lapak milik pedangang.
Apalagi hari ini merupakan hari paling ditunggu para pedagang pasar. Menurut Suparti salah seorang pedagang pasar Sabtu ini merupakan hari "prepekan" yaitu meningkatnya jumlah pembeli untuk mempersiapkan selamatan Maulid Nabi.
"Mestinya sekarang ini prepekan, yang belanja banyak, tapi gara-gara banjir jadi sepi," keluh Suparti.(lin)
Banjir tak hanya merendam pemukiman warga, sejumlah sekolah dan pasar, tapi juga telah melumpuhkan akses jalan dari Pasuruan menuju Probolinggo.
Jalan Raya Pasuruan-Probolinggo terlihat mengalami penumpukan volume kendaraan, karena debit air di jalanan cukup tinggi. Beberapa kendaraan roda dua yang nekat melintas akhirnya mogok.
Sementara itu air yang merendam ratusan rumah warga kini mencapai lebih dari satu meter. Banjir paling parah terjadi di Dusun Ngopak Desa Grati Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.
Warga di desa itu mulai terisolir dan aktivitas mulai terganggu karena akses jalan menuju terendam air cukup tinggi. Bahkan, Sekolah Dasar (SD) Kedawung Kulon terpaksa diliburkan lantaran air masuk ke ruangan sekolah sehingga tak bisa difungsikan lagi sebagai tempat belajar mengajar.
"Hari ini diliburkan karena sekolahannya direndam banjir," kata Fida salah seorang siswa di sekolah itu, Sabtu (4/2/2012).
Banjir itu juga dikeluhkan pedagang di Pasar Ngopak. Pasar sebagai sentralitas ekonomi Pasuruan sepi karena air menggenangi seluruh tempat dan lapak-lapak milik pedangang.
Apalagi hari ini merupakan hari paling ditunggu para pedagang pasar. Menurut Suparti salah seorang pedagang pasar Sabtu ini merupakan hari "prepekan" yaitu meningkatnya jumlah pembeli untuk mempersiapkan selamatan Maulid Nabi.
"Mestinya sekarang ini prepekan, yang belanja banyak, tapi gara-gara banjir jadi sepi," keluh Suparti.(lin)
()