Demo pemukulan wartawan MNC TV
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan wartawan melakukan unjuk rasa di halaman depan Kantor Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka menolak aksi kekerasan terhadap wartawan.
Unjuk rasa dipicu pemukulan wartawan dan kameramen MNC TV bernama Agus Sigit dan Asep, ketika mereka meliput pembersihan PKL di depan Mal Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Bandung, Selasa 31 Januari, kemarin sore.
Saat itu, Satpol PP Kota Bandung tengah berusaha menerapkan Perda K3 untuk membersihkan PKL yang kerap nongkrong di depan Mal BIP. Namun saat penertiban, terjadi perlawanan dari oknum PKL. Bahkan Sigit dan Asep yang tengah meliput, menjadi korban pemukulan. Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit.
Ketua Ikatan Jurnalisme Televisi Indonesia (IJTI) Iman S Nurdin mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus pemukulan wartawan hingga pelakunya ditangkap dan diproses secara hukum.
"Kami sudah ketemu dengan Wakapolrestabes supaya proses hukum terhadap pelaku pemukulan wartawan diusut tuntas," kata Iman, di sela unjuk rasa, Rabu (1/2/2012).
Dia berharap, Pemkot Bandung juga melindungi wartawan yang meliput terkait pelaksanaan program kerjanya. "Kami terus mengawal supaya pelaku penganiayaan ditangkap," katanya.
Dalam aksi unjuk rasa, para wartawan melakukan orasi mengecam premanisme dan kekerasan terhadap wartawan. Para wartawan yang terdiri dari berbagai media massa itu menuntut supaya aparat atau Pemkot Bandung melindungi wartawan saat meliput.
Selanjutnya, wartawan diterima Walikota Bandung Ayi Vivananda. Ayi mengaku sangat prihatin atas insiden yang melukai dua anggota Satpol PP dan dua orang wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.
"Premanisme tak akan surutkan kita untuk mundur sejengkal pun demi menegakan Perda K3. Kita juga koordinasi dengan TNI/Polri sambil memohon masyarakat sadar. Polisi jelas harus usut tuntas kasus premanisme yang menghalangi tugas jurnalis," paparnya.
Unjuk rasa dipicu pemukulan wartawan dan kameramen MNC TV bernama Agus Sigit dan Asep, ketika mereka meliput pembersihan PKL di depan Mal Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Bandung, Selasa 31 Januari, kemarin sore.
Saat itu, Satpol PP Kota Bandung tengah berusaha menerapkan Perda K3 untuk membersihkan PKL yang kerap nongkrong di depan Mal BIP. Namun saat penertiban, terjadi perlawanan dari oknum PKL. Bahkan Sigit dan Asep yang tengah meliput, menjadi korban pemukulan. Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit.
Ketua Ikatan Jurnalisme Televisi Indonesia (IJTI) Iman S Nurdin mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus pemukulan wartawan hingga pelakunya ditangkap dan diproses secara hukum.
"Kami sudah ketemu dengan Wakapolrestabes supaya proses hukum terhadap pelaku pemukulan wartawan diusut tuntas," kata Iman, di sela unjuk rasa, Rabu (1/2/2012).
Dia berharap, Pemkot Bandung juga melindungi wartawan yang meliput terkait pelaksanaan program kerjanya. "Kami terus mengawal supaya pelaku penganiayaan ditangkap," katanya.
Dalam aksi unjuk rasa, para wartawan melakukan orasi mengecam premanisme dan kekerasan terhadap wartawan. Para wartawan yang terdiri dari berbagai media massa itu menuntut supaya aparat atau Pemkot Bandung melindungi wartawan saat meliput.
Selanjutnya, wartawan diterima Walikota Bandung Ayi Vivananda. Ayi mengaku sangat prihatin atas insiden yang melukai dua anggota Satpol PP dan dua orang wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.
"Premanisme tak akan surutkan kita untuk mundur sejengkal pun demi menegakan Perda K3. Kita juga koordinasi dengan TNI/Polri sambil memohon masyarakat sadar. Polisi jelas harus usut tuntas kasus premanisme yang menghalangi tugas jurnalis," paparnya.
()