Karyawan PT Vale gadungan tewas ditembak
A
A
A
Sindonews.com - Seorang yang diduga karyawan gadungan PT Vale (Inco) Tbk, Adi, 30, warga asal Kabupaten Pangkep, tewas tertembak di bagian punggung tembus hingga perut di bagian kanan, kemarin.
Dia ditembak saat mencoba kabur dari kejaran petugas Resmob Polres Lutim, di jalan poros Malili-Sorowako. Adi merupakan buronan aparat kepolisian. Sebelumnya, dia dilapor oleh korbannya bernama Ira, yang mengaku emas lima gram dibawa kabur pelaku, Minggu (29/1) lalu.
Ira memberi emas itu karena pelaku mengaku bisa menggandakan uang, emas, dan barang berharga lainnya melalui ritual khusus. Naas, dua hari melarikan diri, Adi akhirnya kepergok polisi yang sedang berpatroli di jalan poros Malili-Sorowako.
Berdasarkan laporan korban, polisi mengenali mobil Honda Jazz nopol B 2268 IQ yang dikendarai pelaku. Adi yang menyadari dirinya sedang dalam kejaran polisi, langsung kabur ke semak belukar. Namun upayanya gagal setelah tim Resmob Polres Lutim melepaskan timah panas di punggungnya.
"Korban meninggal dunia dalam perawatan medis di RS Inco (PT Vale). Dia tertembak di punggung tembus perut bagian kanannya," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lutim AKP Muchlis kepada wartawan di Malili, kemarin.
Dia mengatakan, anggota Resmob telah menempuh prosedur tetap (protap) dalam mengeksekusi pelaku, karena pelaku melarikan diri setelah diberikan tiga kali tembakan peringatan. Kepada wartawan, Ira mengaku, terpedaya dengan pelaku karena mengaku sebagai karyawan PT Vale (Inco) Tbk, industri tambang nikel terbesar di Indonesia yang berpusat di Sorowako.
"Dia berpenampilan keren dan parlente, mengaku sebagai karyawan PT Inco (PT Vale). Katanya dia (Adi) bisa menggandakan emas dari 5 gram menjadi 10 gram. Tapi ternyata saya tertipu. Dia bawa kabur cincin emas saya itu," tuturnya. (san)
Dia ditembak saat mencoba kabur dari kejaran petugas Resmob Polres Lutim, di jalan poros Malili-Sorowako. Adi merupakan buronan aparat kepolisian. Sebelumnya, dia dilapor oleh korbannya bernama Ira, yang mengaku emas lima gram dibawa kabur pelaku, Minggu (29/1) lalu.
Ira memberi emas itu karena pelaku mengaku bisa menggandakan uang, emas, dan barang berharga lainnya melalui ritual khusus. Naas, dua hari melarikan diri, Adi akhirnya kepergok polisi yang sedang berpatroli di jalan poros Malili-Sorowako.
Berdasarkan laporan korban, polisi mengenali mobil Honda Jazz nopol B 2268 IQ yang dikendarai pelaku. Adi yang menyadari dirinya sedang dalam kejaran polisi, langsung kabur ke semak belukar. Namun upayanya gagal setelah tim Resmob Polres Lutim melepaskan timah panas di punggungnya.
"Korban meninggal dunia dalam perawatan medis di RS Inco (PT Vale). Dia tertembak di punggung tembus perut bagian kanannya," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lutim AKP Muchlis kepada wartawan di Malili, kemarin.
Dia mengatakan, anggota Resmob telah menempuh prosedur tetap (protap) dalam mengeksekusi pelaku, karena pelaku melarikan diri setelah diberikan tiga kali tembakan peringatan. Kepada wartawan, Ira mengaku, terpedaya dengan pelaku karena mengaku sebagai karyawan PT Vale (Inco) Tbk, industri tambang nikel terbesar di Indonesia yang berpusat di Sorowako.
"Dia berpenampilan keren dan parlente, mengaku sebagai karyawan PT Inco (PT Vale). Katanya dia (Adi) bisa menggandakan emas dari 5 gram menjadi 10 gram. Tapi ternyata saya tertipu. Dia bawa kabur cincin emas saya itu," tuturnya. (san)
()