RKB SMPN 2 Simbuang terbengkalai

Rabu, 01 Februari 2012 - 01:25 WIB
RKB SMPN 2 Simbuang...
RKB SMPN 2 Simbuang terbengkalai
A A A
Sindonews.com - Pembangunan tiga ruang kelas baru (RKB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Simbuang, Kecamatan Mappak, terbengkalai. Kondisi bangunan tiga RKB mulai dikerjakan pada tahun 2009 itu baru mencapai 40 persen.

Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja antara Komisi II DPRD Tana Toraja dengan kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja, Kepala Sekolah SMPN 2 Simbuang dan Camat Mappak di ruang Komisi II DPRD Tana Toraja, Selasa (31/1/2012).

Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja Massudi Sombolinggi yang memimpin jalannya rapat kerja tersebut menyatakan, dari hasil kunjungan kerja di SMPN 2 Simbuang menemukan tiga RKB yang dibangun dari bantuan program block grand tahun anggaran 2008/2009 senilai Rp171 juta, belum tuntas dikerjakan.

Ironisnya, di lokasi pembangunan sudah tidak ada lagi kegiatan untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

Berdasakan informasi yang diperoleh anggota Komisi II, proses pembangunan tiga RKB SMPN II Simbuang itu ditengarai tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juknis) bantuan program block grand.

Seharusnya pembangunan tiga RKB dikerjakan secara swakelola tetapi pekerjaannya dipihakketigakan kepada oknum kontraktor tanpa sepengetahuan dewan guru dan komite sekolah.

"Pembangunan tiga RKB itu harusnya sudah selesai di akhir tahun anggaran 2009. Tapi kondisi dilapangan pekerjaan baru sekitar 40 persen," ujar Massudi.

Legislator Partai Golkar itu meminta bangunan fisik tiga RKB yang terbengkalai itu tidak boleh dibongkar. Pasalnya, tiga RKB yang terbengkalai dijadikan barang bukti, apabila ada proses lain yang akan dilakukan dalam menyelidiki pembangunan yang tidak tuntas itu. Pasalnya, ada upaya pemerintah kabupaten untuk membangun RKB di SMPN 2 Simbuang dari dana APBD.

"Fisik bangunan RKB yang ada sekarang jangan dulu dibongkar. Tidak menutup kemungkinan ada proses lain yang berlanjut dalam kasus ini," jelasnya.

Kepala Sekolah SMPN 2 Simbuang Sinai mengatakan, saat pembangunan tiga RKB SMPN 2 Simbuang dimulai tahun 2009, dirinya belum menjabat sebagai kasek. Jabatan kasek saat itu dijabat oleh Yusuf Sappe yang saat ini sudah bertugas di salah satu SMPN di Tikala, Kabupaten Toraja Utara.

Begitu pula dengan bendahara pembangunan saat itu dijabat oleh Ludia Onde yang juga sudah pindah tugas di Kantor Kelurahan Sima, Kecamatan Simbuang.

Menurutnya, tidak ada kesepakatan antara panitia pembangunan pengalihan pekerjaan dari swakelola untuk dikerjakan pihak ketiga. Kesepakatan itu hanya ada antara kasek yang menjabat saat itu dengan oknum kontraktor yang mengerjakan bangunan tiga RKB SMPN 2 Simbuang. Itupun secara lisan dan dilakukan di rumah sakit.

Dana pembanguna tiga RKB itu pun sudah habis terpakai. "Yang kami tahu, saat ada kesepakatan sepihak pembangunan RKB di pihak ketigakan, kasek saat itu masuk rumah sakit. Kemungkinan ditempat itu ada deal antara kasek dan oknum kontraktor," ujarnya.

Kepala dinas pendidikan Tana Toraja, Yohanis Titing menyatakan dirinya baru mengetahui pembangunan tiga RKB SMPN 2 Simbuang terbengkalai saat sudah menjadi masalah.

Pihaknya pun sudah memanggil dan memberikan peringatan kepada oknum kontraktor yang mengerjakan tetapi tidak diindahkan oleh yang bersangkutan. Meski begitu, dirinya mengakui hingga saat ini belum turun ke SMPN 2 Simbuang meninjau pembangunan tiga RKB yang terbengkalai itu.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)