Bupati Bangka dituding korupsi DAK 2010
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan orang yang mengaku sebagai masyarakat antikorupsi (Marak) hari ini menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi Dana alokasi Khusus (DAK) 2010 yang dilakukan oleh Bupati Bangka Yusroni Yasid.
Massa menuntut agar DAK 2010 tentang pengadaan buku sekolah dari anggaran dana sebesar Rp10,6 miliar dengan rincian pengadaan buku Rp5,4 miliar, pengadaan alat peraga Rp5,2 miliar di Kabupaten Bangka diperiksa. Karena diduga telah di korupsi oleh Bupati bangka beserta koleganya.
"Dari total anggaran Rp10,6 miliar, sekitar setengahnya yang dikorupsi," beber Budioyono saat berbincang dengan wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2012).
Dalam orasinya, pendemo meminta KPK segera menindaklanjuti laporan yang diserahkan Marak sebulan yang lalu. "Tidak ada lagi alasan untuk tidak menangkap Yusrod Yasid. Kalau ini tidak ditindaklanjuti, kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak," ancam pendemo di KPK.
Menurut pendemo, indikasi penyelewengan DAK terlihat dari pelaksanaan pengadaan buku tersebut yang dinilai tidak sesuai dengan prosedur. Buku-buku itu, sampai saat ini tidak sesuai dengan spesifikasinya yang telah disetujui Kemendikbud, dan buku-buku yang ada tidak bersumber dari pusat pembukuan nasional.
Selain berorasi, pendemo membakar foto Bupati Bangka Yusron Yasid sebagai simbol perlawanan atas ketidakadilan dalam kepemimpinannya. Massa juga membentangkan spanduk bertuliskan, "Minta KPK dan Mendiknas usut tuntas DAK 2010 tentang pengadaan buku sekolah". (san)
Massa menuntut agar DAK 2010 tentang pengadaan buku sekolah dari anggaran dana sebesar Rp10,6 miliar dengan rincian pengadaan buku Rp5,4 miliar, pengadaan alat peraga Rp5,2 miliar di Kabupaten Bangka diperiksa. Karena diduga telah di korupsi oleh Bupati bangka beserta koleganya.
"Dari total anggaran Rp10,6 miliar, sekitar setengahnya yang dikorupsi," beber Budioyono saat berbincang dengan wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2012).
Dalam orasinya, pendemo meminta KPK segera menindaklanjuti laporan yang diserahkan Marak sebulan yang lalu. "Tidak ada lagi alasan untuk tidak menangkap Yusrod Yasid. Kalau ini tidak ditindaklanjuti, kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak," ancam pendemo di KPK.
Menurut pendemo, indikasi penyelewengan DAK terlihat dari pelaksanaan pengadaan buku tersebut yang dinilai tidak sesuai dengan prosedur. Buku-buku itu, sampai saat ini tidak sesuai dengan spesifikasinya yang telah disetujui Kemendikbud, dan buku-buku yang ada tidak bersumber dari pusat pembukuan nasional.
Selain berorasi, pendemo membakar foto Bupati Bangka Yusron Yasid sebagai simbol perlawanan atas ketidakadilan dalam kepemimpinannya. Massa juga membentangkan spanduk bertuliskan, "Minta KPK dan Mendiknas usut tuntas DAK 2010 tentang pengadaan buku sekolah". (san)
()