Histeria sambut 14 ABK Costa Concordia
Histeria sambut 14 ABK Costa Concordia
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menempuh perjalanan 20 jam dari Italia, akhirnya 14 anak buah kapal (ABK) Costa Concordia tiba di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, malam ini.
Kedatangan mereka disambut histeria keluarga yang sejak sore menunggu di terminal kedatangan internasional. Puluhan keluarga dan kerabat ABK tak kuasa menahan haru begitu melihat kedatangan korban selamat kapal pesiar mewah ini yang karam di lepas perairan Tucsan, Italia pada 13 Januari lalu.
Wajah pucat dan tegang masih terlihat jelas ketika mereka keluar satu per satu ke pintu kedatangan bandara. Begitu bertemu anak, istri, dan orang tua, tangisan haru pun pecah. Mereka pun berpelukan tak hentinya mengucap syukur melihat kondisi para ABK ini yang dalam keadaan selamat.
"Syukur anak saya kembali dengan selamat, ya biar istirahat dulu sampai kondisinya pulih," ujar I Wayan Sukarta (44), warga Canggu, Mengi, Kabupaten Badung, Jumat (20/1/2012).
Sukarta menceritakan anaknya Putu Tirtana (35), usai kejadian menelepon memberitahukan selamat saat kapal karam. Tidak mengalami luka berarti dan hanya masih trauma dengan kejadian tersebut. Meski anaknya pulang dengan hanya membawa tas dan baju yang melekat, karena semua barang dan dokumen surat hilang saat kejadian, namun Sukarta mengaku bersyukur anaknya selamat.
Tidak banyak yang diucapkan para ABK saat tiba di bandara karena kondisinya masih kelelahan. "Saya mau istirahat dulu sementara waktu di kampung," ucap Wayan Srinadi yang bekerja di housekeeping kapal Costa.
Saat mendarat dengan pesawat Qatar Airways, mereka disambut Kadisnakertrans Bali I Wayan Wirta, Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Denpasar Abri Danar Prabawa, dan perwakilan agen PT Meranti Magsaysay.
Kedatangan mereka disambut histeria keluarga yang sejak sore menunggu di terminal kedatangan internasional. Puluhan keluarga dan kerabat ABK tak kuasa menahan haru begitu melihat kedatangan korban selamat kapal pesiar mewah ini yang karam di lepas perairan Tucsan, Italia pada 13 Januari lalu.
Wajah pucat dan tegang masih terlihat jelas ketika mereka keluar satu per satu ke pintu kedatangan bandara. Begitu bertemu anak, istri, dan orang tua, tangisan haru pun pecah. Mereka pun berpelukan tak hentinya mengucap syukur melihat kondisi para ABK ini yang dalam keadaan selamat.
"Syukur anak saya kembali dengan selamat, ya biar istirahat dulu sampai kondisinya pulih," ujar I Wayan Sukarta (44), warga Canggu, Mengi, Kabupaten Badung, Jumat (20/1/2012).
Sukarta menceritakan anaknya Putu Tirtana (35), usai kejadian menelepon memberitahukan selamat saat kapal karam. Tidak mengalami luka berarti dan hanya masih trauma dengan kejadian tersebut. Meski anaknya pulang dengan hanya membawa tas dan baju yang melekat, karena semua barang dan dokumen surat hilang saat kejadian, namun Sukarta mengaku bersyukur anaknya selamat.
Tidak banyak yang diucapkan para ABK saat tiba di bandara karena kondisinya masih kelelahan. "Saya mau istirahat dulu sementara waktu di kampung," ucap Wayan Srinadi yang bekerja di housekeeping kapal Costa.
Saat mendarat dengan pesawat Qatar Airways, mereka disambut Kadisnakertrans Bali I Wayan Wirta, Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Denpasar Abri Danar Prabawa, dan perwakilan agen PT Meranti Magsaysay.
()
Explore More