Lagi, 30 tahanan imigran gelap kabur

Rabu, 18 Januari 2012 - 10:05 WIB
Lagi, 30 tahanan imigran gelap kabur
Lagi, 30 tahanan imigran gelap kabur
A A A
Sindonews.com - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya yang berlokasi di Bangil, Kabupaten Pasuruan kebobolan lagi. Sebanyak 30 tahanan imigran gelap melarikan diri setelah berhasil memanjat tembok setinggi 5 meter, pada Senin 15 Januari malam.

Kaburnya tahanan ini merupakan kejadian yang kedua kali setelah kejadian pertama pada 6 Januari lalu. Atas bantuan warga sekitar Rudenim, 11 tahanan berhasil ditangkap petugas. Penangkapan imigran ini terjadi secara tidak sengaja.

Saat itu petugas Polsek Bangil yang tengah berpatroli memergoki sejumlah warga asing tidak jauh dari Rudenim. Karena tidak memiliki identitas, para imigran gelap ini kemudian diserahkan petugas ke Rudenim.

Saat itulah baru diketahui ada tahanan Rudenim yang melarikan diri. ”Petugas yang berpatroli mendapati sejumlah warga asing.Ada 11 orang. Mereka tidak memiliki identitas. Setelah di-amankan mereka diserahkan ke Rudenim,” kata Kapolsek Bangil Kompol Hadi Suryo, kemarin.

Beberapa saat setelah penyerahan tahanan Rudenim, polisi memperoleh laporan bahwa tahanan yang belum tertangkap masih 19 orang lagi. Setelah itu sejumlah personel dikerahkan untuk mencari belasan tahanan yang masih kabur tersebut.

Informasi yang diperoleh SINDO menyebutkan, modus kaburnya tahanan imigran gelap ini dengan membuat keributan di dalam Rudenim. Di saat petugas sibuk menertibkan keributan tersebut, sekelompok tahanan lain kabur dengan memanfaatkan tumpukan kasur dan tali yang terbuat dari korden untuk memanjat pagar tembok. Setelah berhasil melompat pagar setinggi 5 meter, para tahanan bersembunyi di semak belukar.

Kepala Rudenim Surabaya Iwan Rustiawan sendiri pada waktu itu sedang mengikuti Bimtek tentang Illegal Migrant di Jakarta. Dihubungi melalui sambungan telepon, ia membenarkan bahwa masih ada 19 tahanan yang belum tertangkap dan 11 tahanan sudah diamankan kembali.

Menurut dia, pengamanan Rudenim sudah maksimal. Bahkan sejak kejadian kaburnya tahanan pada 6 Januari lalu, pihaknya sudah meminta penambahan petugas dari kepolisian untuk menjaga lokasi.

Dihubungi terpisah, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Mashudi mengatakan, kaburnya tahanan memang sangat mungkin terjadi karena bangunan Rudenim belum sesuai kebutuhan.
”Rudenim bangunannya memang belum lengkap. Beberapa blok belum selesai dikerjakan,” katanya. Kapasitas hunian Rudenim juga masih terbatas, padahal jumlah tahanan begitu banyak. Rudenim hanya memiliki 16 pegawai dan dibantu beberapa tenaga honorer.

”Mereka harus megawasi 170 orang,” katanya. Sebab itu pihaknya tidak bisa tergesa-gesa menjatuhkan sanksi kepada petugas lapangan atas kejadian tersebut. ”Kalau memang ada kelalaian yang akan kamiambiltindakan,” paparnya.(*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6016 seconds (0.1#10.140)