Hama penggerek ancam ribuan hektare sawah
Hama penggerek ancam ribuan hektare sawah
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan hektare sawah di Kabupaten Kuningan terancam serangan hama penggerek. Hingga saat ini, 194 hektare lahan pertanian rusak akibat serangan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan Triastami mengungkapkan, musim hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan menyebabkan pertumbuhan hama penggerek batang meningkat tajam.
Dia menyebutkan, berdasarkan data, pertumbuhan organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama hama penggerek batang telah merusak 194 hektare lahan pertanian diwilayah Kabupaten Kuningan. Tetapi penyebaran hama tersebut, kata Tri, kini mengancam 1.245 hektare areal persawahan lainnya.
“Daerah yang mengalami kerusakan terluas di Desa Lebakwangi yaitu 48 hektare serta Cibingbin dan Cibeureum masing-masing 16 hektare,” ungkap Tri, kemarin.
Selain hama penggerek batang, sejumlah areal pertanian padi juga terancam serangan hama lain seperti walang sangit, tumro, BLB (bacterial leaf blight) pada bulir padi, belalang dan tikus. Namun, Tri memastikan serangan hama-hama tersebut masih dalam kategori ringan dan bisa dikendalikan. (*)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan Triastami mengungkapkan, musim hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan menyebabkan pertumbuhan hama penggerek batang meningkat tajam.
Dia menyebutkan, berdasarkan data, pertumbuhan organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama hama penggerek batang telah merusak 194 hektare lahan pertanian diwilayah Kabupaten Kuningan. Tetapi penyebaran hama tersebut, kata Tri, kini mengancam 1.245 hektare areal persawahan lainnya.
“Daerah yang mengalami kerusakan terluas di Desa Lebakwangi yaitu 48 hektare serta Cibingbin dan Cibeureum masing-masing 16 hektare,” ungkap Tri, kemarin.
Selain hama penggerek batang, sejumlah areal pertanian padi juga terancam serangan hama lain seperti walang sangit, tumro, BLB (bacterial leaf blight) pada bulir padi, belalang dan tikus. Namun, Tri memastikan serangan hama-hama tersebut masih dalam kategori ringan dan bisa dikendalikan. (*)
()
Explore More