Yahrul janji tak pilih Haris

Jum'at, 13 Januari 2012 - 09:49 WIB
Yahrul janji tak pilih Haris
Yahrul janji tak pilih Haris
A A A
Sindonews.com - Yasin Limpo berjanji tidak akan mendahulukan kepentingan pribadi dan keluarganya dalam penetapan Ketua DPRD Kota Makassar. Kendati pengesahannya berlarut- larut, mantan Bupati Gowa dua periode ini memastikan, figur yang akan memimpin legislatif Kota Makassar sesuai dengan keinginan Partai Golkar dan masyarakat secara umum.

”Percaya dik, saya tidak mungkin melakukan kolusi dan nepotisme dalam penentuan ketua DPRD Kota Makassar,” kata Syahrul kepada Seputar Indonesia, sesaat sebelum take off di Bandara Soekarno Hatta menuju Makassar, Rabu malam lalu.

Syahrul yang juga ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengakui, ada segelintir anggapan yang mengaitkan mulurnya penetapan ketua DPRD Makassar karena faktor Haris Yasin Limpo yang tak lain adalah adik kandungnya.

”Tapi, sungguh itu tidak benar. Percayalah, saya tidak akan memilih Haris, meski dia adalah adik saya,” kata Syahrul. Salah satu yang menjadi alasan kenapa tidak akan memilih Haris, kata Syahrul, sebab hal itu bisa menimbulkan resistensi, apalagi jika dihubungan dengan masalah kekeluargaan.

”Kalau saya mau, sebenarnya bisa saja dilakukan. Tapi, saya tidak akan lakukan itu,”tegas Syahrul. Lantas apa yang membuat penetapan ketua DPRD Makassar berlarut-larut? Syahrul menjelaskan, itu dikarenakan ada mekanisme yang tidak dipenuhi oleh DPD II Partai Golkar Kota Makassar yang hanya mengirimkan satu nama saja, yakni Farouk M Beta.

Dengan mengirimkan satu nama, selain tidak sesuai mekanisme yang berlaku di Golkar, seolah memberi kesan untuk memaksa DPD I memilih satu nama. ”Apa sih susahnya mengirim tiga nama seuai dengan mekanisme yang berlaku di partai. Ini yang membuat kita kembalikan ke DPD II. Kita tidak mau, kebijakan partai kita di-remote control oleh orang luar partai,” kata Syahrul.

Aru Tetap Berpeluang

Sementara itu, kendati DPD I Partai Golkar Sulsel mengembalikan hasil pleno diperluas DPD II Golkar Makassar yang merekomendasikan Farouk M Beta, sebagai calon ketua DPRD Makassar, namun peluang untuk menetapkan Farouk masih terbuka lebar.

Dengan catatan, rapat pengurus DPD II yang dijadwalkan berlangsung bulan ini, tetap mengusulkan nama Farouk beserta nama kader lainnya yang dianggap memenuhi syarat menjadi ketua DPRD.

“Jadi peluangnya, itu tergantung DPD II siapa yang mau diusulkan lagi,” tandas Kordinator Wilayah (Korwil) Makassar DPD I Golkar, AndiY agkin Padjalangi, kepada SINDO,kemarin.

Dikabarkan, sebagian pengurus harian DPD II Golkar tetap menghendaki Farouk sebagai ketua DPRD Makassar, meski mereka juga akan mengikutsertakan satu nama lainnya, guna memenuhi persyaratan yang diinginkan DPD I.

Hanya saja, belum diketahui siapa figur yang diusulkan selain Farouk. Namun,bila berdasar pada rapat pleno diperluas tahun lalu sebelum mengajukan Farouk, dua nama lainnya sempat diperbicangkan mempunyai kans.

Masingmasing Haris Yasin Limpo, serta Wakil Bendahara DPD I Yusuf Gunco. Terkait batas waktu penyerahan kembali usulan DPD II ke DPD I, Yagkin mengaku tidak memberikan deadline khusus. Namun, dia mengharapkan bisa dilakukansecepatnya, agar bisa diproses di DPD I, dan mendapat persetujuan.

Seperti diberitakan, hasil rapat pleno diperluas DPD II Golkar yang mengajukan nama tunggal Farouk, ditolak oleh DPD I. Alasannya, usulan tersebut tidak sesuai mekanisme. Sebab, calon ketua DPRD yang harus direkomendasikan, minimal dua nama. Penentuan ketua DPRD Makassar atau calon pengganti almarhum Ince Adnan Mahmud yang meninggal dunia 24 Agustus 2011, prosesnya berlarut- larut.

Tercatat, DPD I baru mengembalikan hasil pleno diperluas DPD II, setelah diusulkan sekitar tiga bulan lalu. Tak hanya itu, belum adanya ketua definitif di DPRD Makassar, juga mengundang keprihatinan dari sejumlah fraksi di gedung wakil rakyat tersebut. Bahkan, mereka mendesak Golkar segera menunjuk secara resmi kadernya. (*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6919 seconds (0.1#10.140)