Telaga kering jadi tontonan warga

Jum'at, 06 Januari 2012 - 21:33 WIB
Telaga kering jadi tontonan...
Telaga kering jadi tontonan warga
A A A
Sindonews.com - Fenomena hilangnya air Telaga Motoendro yang terletak di kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, secara tiba-tiba beberapa waktu lalu menjadi tontonan warga.

Sementara fenomena tanah ambles mengancam tujuh kecamatan. Menurut warga Temuireng II, Tujiyono (27), mengatakan hingga saat ini, ratusan warga masih menyaksikan fenomena hilangnya air telaga akibat amblesnya tanah.

"Banyak tadi mas, warga sudah mulai melihat, pak camat dan pak lurah juga datang, "katanya kepada wartawan (6/1/2012).

Dikatakannya, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, warga memasang tali plastik disekliling lubang yang berdiameter 5 meter. Letak telaga yang berada di pinggir jalan yang menghubungkan antar desa di kawasan Panggang, tepatnya di samping balai desa Temuireng II itu membuat masyarakat luar desa tersebut mudah dalam menjangkau lokasi

“Secara swadaya, warga pagi tadi dipasang tali rafia,”imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Kesbangpolinmas dan PB, Kasiyo, menjelaskan fenomena tanah ambles di Kabupaten Gunungkidul, adalah hal yang wajar. Hal itu, dikarenakan banyaknya struktur tanah yang sangat tipis, dan dimungkinkan ada aliran sungai bawah tanah.

“Masyarakat kurang menyadari akan bahaya ini, bahkan tidak jarang menganggapnya fenomena biasa, " ujarnya.

Dijelaskan Kasiyo, hingga saat ini, pihaknya tengah melakukan pengecekan di lapangan terhadap telaga yang menjadi tumpuhan masyarakat dua dusun , Temuireng I dan II. Hanya saja, pihaknya belum memastikan bagaimana langkah konkret selanjutnya.

"Kemungkinan akan membuat benteng di luar lubang itu, hal ini untuk mengantisipasi air terus masuk kelubang sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkannya," jelasnya.

Kasiyo juga akan menggandeng ahli geologi untuk ikut meneliti tanah ambles. Pasalanya dalam penanganan kasus seperti ini tidak bisa sembarangan. "Namun, kita lihat dulu, takutnya saat kita membuat benteng, ternyata di telaga itu, juga ada jalur sungai bawah tanah lagi," jelasnya

Perlu diketahui Pada 20 Desember 2011 lalu tanah ambles juga terjadi di pekarangan milik Paridi kecamatan Girisubo dengan diameter sekitar 10 meter dengan kedalaman enam meter. Menurut Kasiyo sejumlah kecamatan yang rawan ambles di Gunungkidul yakni, Semanu, Rongkop, Girisubo, Tepus, Panggang, Saptosari, Purwosari dan Tanjungsari.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9685 seconds (0.1#10.140)