Jokowi ikut rancang strategi bisnis Esemka
Jokowi ikut rancang strategi bisnis Esemka
A
A
A
Sindonews.com - Kemunculan mobil hasil rakitan pelajar tingkat menengah kejuruan, Kiat Esemka, melecut hasrat Wali Kota Solo Joko Widodo untuk turut merancang strategi bisnis pasar otomotif kendaraan bermotor itu.
Saat ini, dirinya tengah mengumpulkan stakeholder Kiat Esemka guna menumbuhkan pemodal-pemodal baru di bidang tersebut. “Yang terpenting sekarang adalah membuat bisnis plan dahulu, sambil menunggu turunnya perizinan. Hal itu harus disiapkan,” kata Jokowi di rumah dinasnya, Jumat (6/1/2012).
Jokowi mengatakan hal pertama yang dimantapkan adalah alur produksi mobil Esemka. Mengingat mobil lokal tersebut dirakit oleh beberapa bengkel kerja pelajar, maka hal itulah yang menjadi kekuatan bisnis produk ini.
Ke depan, sistem perakitan tetap memanfaatkan bengkel-bengkel kerja dengan spesifikasi masing-masing. Tiap bengkel kerja memiliki jenis pekerjaan tersendiri, misalnya untuk membuat kaca spion, pintu mobil, knalpot, dan bangunan mobil lainnya.
Setelah itu barulah perangkat tersebut disatukan di Solo Techno Park (STP). Kesempatan ini didukung fasilitas di STP sangat memungkinkan dalam membuat wahana bisnis di sana. Bahkan dalam perencanaannya, bengkel kerja pelajar dikembangkan menjadi industri rumah tangga penyetor piranti Kiat Esemka. Dalam hal ini tenaga kerja yang dibutuhkan adalah lulusan SMK perakit mobil tersebut.
“Nanti akan menjadi integrated program plasma dan inti. Anak SMK lulusan STP (Solo Techno Park) mengerjakan home industri. Dikumpulkan (spion, pintu mobil) di STP. Untuk finishingnya di bengkel Kiat Motor. Kita sudah memiliki assembly line, ada juga finishing line,” terang Jokowi yang juga pelaku bisnis.
Setelah memantapkan alur produksi, maka perencanaan bisnis dan pemasaran menjadi hal urgen selanjutnya. Di sini peran pemodal sangat penting guna memperkuat fondasi bisnis. Mengenai pencitraan mobil nasional yang diemban Kiat Esemka, Jokowi tak meragukan produk ini mampu mewujudkannya. Dia juga bersedia menjadi ujung tombak promosi Kiat Esemka.
“Brand ambassador aku wae (saya saja), tidak perlu artis segala,” katanya.
Saat ini, dirinya tengah mengumpulkan stakeholder Kiat Esemka guna menumbuhkan pemodal-pemodal baru di bidang tersebut. “Yang terpenting sekarang adalah membuat bisnis plan dahulu, sambil menunggu turunnya perizinan. Hal itu harus disiapkan,” kata Jokowi di rumah dinasnya, Jumat (6/1/2012).
Jokowi mengatakan hal pertama yang dimantapkan adalah alur produksi mobil Esemka. Mengingat mobil lokal tersebut dirakit oleh beberapa bengkel kerja pelajar, maka hal itulah yang menjadi kekuatan bisnis produk ini.
Ke depan, sistem perakitan tetap memanfaatkan bengkel-bengkel kerja dengan spesifikasi masing-masing. Tiap bengkel kerja memiliki jenis pekerjaan tersendiri, misalnya untuk membuat kaca spion, pintu mobil, knalpot, dan bangunan mobil lainnya.
Setelah itu barulah perangkat tersebut disatukan di Solo Techno Park (STP). Kesempatan ini didukung fasilitas di STP sangat memungkinkan dalam membuat wahana bisnis di sana. Bahkan dalam perencanaannya, bengkel kerja pelajar dikembangkan menjadi industri rumah tangga penyetor piranti Kiat Esemka. Dalam hal ini tenaga kerja yang dibutuhkan adalah lulusan SMK perakit mobil tersebut.
“Nanti akan menjadi integrated program plasma dan inti. Anak SMK lulusan STP (Solo Techno Park) mengerjakan home industri. Dikumpulkan (spion, pintu mobil) di STP. Untuk finishingnya di bengkel Kiat Motor. Kita sudah memiliki assembly line, ada juga finishing line,” terang Jokowi yang juga pelaku bisnis.
Setelah memantapkan alur produksi, maka perencanaan bisnis dan pemasaran menjadi hal urgen selanjutnya. Di sini peran pemodal sangat penting guna memperkuat fondasi bisnis. Mengenai pencitraan mobil nasional yang diemban Kiat Esemka, Jokowi tak meragukan produk ini mampu mewujudkannya. Dia juga bersedia menjadi ujung tombak promosi Kiat Esemka.
“Brand ambassador aku wae (saya saja), tidak perlu artis segala,” katanya.
()
Explore More