Banjir rendam ratusan hektare areal pertanian

Jum'at, 06 Januari 2012 - 16:38 WIB
Banjir rendam ratusan...
Banjir rendam ratusan hektare areal pertanian
A A A
Sindonews.com - Ratusan hektare areal pertanian di Kabupaten Indramayu terendam banjir. Banjir merendam areal pertanian di sejumlah Kecamatan seperti Krangkeng, Juntinyuat, Balongan,Terisi, dan Kroya.

Tanaman padi milik petani yang terendam banjir, terancam puso, jika banjir terus mengggenangi. Banjir yang terjadi juga menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian 40-70 cm seperti di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya dan Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi.

Banjir yang melanda pemukiman warga dan areal pertanian tersebut karena luapan sungai Cilalanang. Air limpas dari sungai, membuat rumah milik warga tergenang banjir. Di Desa Sukaslamet terdapat 277 rumah yang tergenang, sedangkan di Desa Kendayakan terdapat 18 rumah milik warga.

Curah hujan yang tinggi, juga dikhawatirkan warga. "Kalau hujan masih terjadi terus-menerus, banjir akan datang lagi," ungkap Wahidin (32), warga blok Lung Semut, Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jumat (6/1/2012).

Wahidin mengaku, banjir akibat luapan air sungai terjadi sekira pukul 02.00 WIB. Saat warga tengah tertidur, air tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Sejumlah warga pun langsung bersiaga karena takut air terus naik hingga dalam rumah."Air mulai menggenangi pekarangan rumah dengan cepat dan bahkan air ada yang masuk ke rumah warga," katanya.

Sementara itu Camat Terisi Ahmad Santoso beserta muspika kecamatan meninjau lokasi areal pertanian yang terendam banjir.

Di Kecamatan Terisi, terdapat 400 hektare areal pertanian yang terendam banjir.
"Areal pertanian yang terkena banjir telah kita inventarisasi. Langkah yang kita siapkan adalah menyiapkan karung-karung yang berisi pasir untuk disimpan di sejumlah tanggul yang terancam jebol," katanya.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi mengingat curah hujan diprediksi akan tetap tinggi hingga beberapa hari ke depan. Mengenai banjir yang menggenangi perumahan warga, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa dan puskesmas setempat.

"Sejauh ini belum ada laporan, adanya warga yang terserang penyakit akibat banjir," ungkapnya. Mengenai kerugian materiil akibat banjir, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. "Tanaman padi telah memasuki masa persemaian, jika terus menerus digenangi air, akan mengalami gagal panen atau puso," katanya.

Pemerintah kecamatan juga telah menyiapkan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir, berupa beras.

Danramil Cikedung, Kapten Inf Samsul Hadi menambahkan, pihaknya akan membantu masyarakat dalam menangani banjir. "Aparat TNI akan membantu membuat penahan tanggul agar tidak jebol saat luapan sungai terjadi lagi," katanya.

Kepala Desa Kendayakan Ahmad Jahudin mengatakan, di desanya terdapat 210 hektare areal pertanian yang terendam banjir."Petani tidak dapat berbuat apa-apa, karena hujan terus-menerus mengguyur dan membuat tanaman padi terendam," ungkapnya.

Selain luapan air sungai, tanggul bendungan di Desa Sukaslamet Kecamatan Kroya juga jebol karena tidak mampu menahan luapan air sungai.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0741 seconds (0.1#10.140)