Asing di balik penembakan di Aceh?
A
A
A
Sindonews.com - Penembakkan kembali terjadi di Aceh, kali ini korbannya tiga tukang bangunan. Sebelumnya, lima warga juga menjadi korban penembak misterius yang hingga kini belum terungkap siapa yang bertanggung jawab dalam insiden tersebut.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Norman membantah penembakkan misterius yang belakangan terjadi didalangi pihak asing. "Jangan, enggak-nggak," katanya di Komplek Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2012).
Dia juga meminta agar masyarakat di Negeri Serambi Makkah ini dapat menciptakan suasana kondusif. "Saya minta Aceh harus dikelola dengan baik. Jangan kondisi menjadi buruk karena perdamaian yang dicapai begitu panjang, harus kita jaga sama-sama," terangnya.
Seperti yang diketahui bahwa kasus penembakkan misterius di Aceh pertama kali terjadi pada malam pergantian tahun 2011 ke 2012 lalu. Penembakan kembali terulang Senin kemarin yang menewaskan satu orang, sehingga seluruh korban tewas dalam waktu tiga hari mencapai lima orang dan melukai delapan lainnya.
Penembakkan pertama terjadi di Desa Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Bireun, menewaskan tiga pekerja proyek galian kabel optik Telkom dan melukai tujuh pekerja. Kasus kedua terjadi di Desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, menewaskan satu orang. Hal serupa terjadi di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Malam ini, tiga orang juga ditempak oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor di di Simpang Anuek Galong, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar.
Ketiganya adalah pekerja bangunan asal Jawa Tengah, masing-masing bernama Gunoko (30), Agus Swetnyo (35) dan Sotiku Anas (25). Satu orang luka tembak di kepala, satu orang luka tembak di dada dan satu orang lagi luka tembak di bahu.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana Pemilukada.
"Saya sudah bicara dengan Kapolri, menurutnya tidak ada kaitannya dengan Pilkada Aceh, penembakan itu tidak ada kaitannya dengan pilkada,” kata Gamawan di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Januari 2012.
Dia menuturkan kejadian tersebut hanyalah kriminal biasa. “Yah kita enggak tahu (kejadian berturut-turut) tapi menurut Kapolri tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Di mana-mana kalau ada Pilkada juga ada pencurian, perampokan, tapi tidak dalam kaitan dengan setuju atau tidak setuju seperti itu,” imbuhnya.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Norman membantah penembakkan misterius yang belakangan terjadi didalangi pihak asing. "Jangan, enggak-nggak," katanya di Komplek Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2012).
Dia juga meminta agar masyarakat di Negeri Serambi Makkah ini dapat menciptakan suasana kondusif. "Saya minta Aceh harus dikelola dengan baik. Jangan kondisi menjadi buruk karena perdamaian yang dicapai begitu panjang, harus kita jaga sama-sama," terangnya.
Seperti yang diketahui bahwa kasus penembakkan misterius di Aceh pertama kali terjadi pada malam pergantian tahun 2011 ke 2012 lalu. Penembakan kembali terulang Senin kemarin yang menewaskan satu orang, sehingga seluruh korban tewas dalam waktu tiga hari mencapai lima orang dan melukai delapan lainnya.
Penembakkan pertama terjadi di Desa Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Bireun, menewaskan tiga pekerja proyek galian kabel optik Telkom dan melukai tujuh pekerja. Kasus kedua terjadi di Desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, menewaskan satu orang. Hal serupa terjadi di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Malam ini, tiga orang juga ditempak oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor di di Simpang Anuek Galong, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar.
Ketiganya adalah pekerja bangunan asal Jawa Tengah, masing-masing bernama Gunoko (30), Agus Swetnyo (35) dan Sotiku Anas (25). Satu orang luka tembak di kepala, satu orang luka tembak di dada dan satu orang lagi luka tembak di bahu.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana Pemilukada.
"Saya sudah bicara dengan Kapolri, menurutnya tidak ada kaitannya dengan Pilkada Aceh, penembakan itu tidak ada kaitannya dengan pilkada,” kata Gamawan di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Januari 2012.
Dia menuturkan kejadian tersebut hanyalah kriminal biasa. “Yah kita enggak tahu (kejadian berturut-turut) tapi menurut Kapolri tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Di mana-mana kalau ada Pilkada juga ada pencurian, perampokan, tapi tidak dalam kaitan dengan setuju atau tidak setuju seperti itu,” imbuhnya.
()