Penderita DBD di Sumsel melonjak
A
A
A
Sindonews.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan (Sulsel) meningkat tajam memasuki musim hujan ini. Peningkatan jumlah penderita DBD kali ini tertinggi sejak tiga tahun terakhir.
Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Muhamad Husien (RSMH) Djunaidi AR mengatakan, selama Desember, rata-rata 5-10 pasien demam berdarah dirujuk ke rumah sakit ini per hari.
Peningkatan terlihat sejak November 2011 dengan 383 penderita. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan Oktober 2011 dengan 137 penderita. "Pada awal hingga pertengahan Desember 2011, jumlah penderita yang terdata di Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel 156 orang," ujar Djunaidi, Rabu (4/1/2012).
Jumlah pasien dijelaskan Djunaidi, diperkirakan masih bertambah karena laporan pasien pekan terakhir Desember 2011 dari kabupaten dan kota belum masuk. Sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2011, di Sumsel tercatat ada 1.721 kasus demam berdarah dengan angka kematian 19 jiwa. Tahun 2010, jumlah penderita DBD di Sumsel 1.143 orang.
"Untuk mengatasi lonjakan pasien demam berdarah, RSMH membuka ruang baru dengan 50 tempat tidur. RSMH juga menambah 30 tenaga perawat untuk kasus demam berdarah," jelasnya.
Ditambahkan Djunaidi, persediaan obat-obatan, terutama cairan infus,ditambah untuk mengantisipasi kasus demam berdarah yang diperkirakan berlangsung hingga Februari.
Tingginya kasus demam berdarah pada musim hujan ini mengindikasikan terulangnya siklus demam berdarah lima tahunan. Tahun 2007, terjadi lonjakan kasus yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel juga akan menyediakan lima ton obat pembasmi larva, tiga ton pembasmi serangga, serta 560 alat tes demam berdarah untuk dibagikan ke 15 kabupaten dan kota. Pemerintah Kota Palembang juga membagikan 1.500 ikan cupang untuk membasmi jentik nyamuk secara alami," pungkasnya.
Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Muhamad Husien (RSMH) Djunaidi AR mengatakan, selama Desember, rata-rata 5-10 pasien demam berdarah dirujuk ke rumah sakit ini per hari.
Peningkatan terlihat sejak November 2011 dengan 383 penderita. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan Oktober 2011 dengan 137 penderita. "Pada awal hingga pertengahan Desember 2011, jumlah penderita yang terdata di Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel 156 orang," ujar Djunaidi, Rabu (4/1/2012).
Jumlah pasien dijelaskan Djunaidi, diperkirakan masih bertambah karena laporan pasien pekan terakhir Desember 2011 dari kabupaten dan kota belum masuk. Sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2011, di Sumsel tercatat ada 1.721 kasus demam berdarah dengan angka kematian 19 jiwa. Tahun 2010, jumlah penderita DBD di Sumsel 1.143 orang.
"Untuk mengatasi lonjakan pasien demam berdarah, RSMH membuka ruang baru dengan 50 tempat tidur. RSMH juga menambah 30 tenaga perawat untuk kasus demam berdarah," jelasnya.
Ditambahkan Djunaidi, persediaan obat-obatan, terutama cairan infus,ditambah untuk mengantisipasi kasus demam berdarah yang diperkirakan berlangsung hingga Februari.
Tingginya kasus demam berdarah pada musim hujan ini mengindikasikan terulangnya siklus demam berdarah lima tahunan. Tahun 2007, terjadi lonjakan kasus yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel juga akan menyediakan lima ton obat pembasmi larva, tiga ton pembasmi serangga, serta 560 alat tes demam berdarah untuk dibagikan ke 15 kabupaten dan kota. Pemerintah Kota Palembang juga membagikan 1.500 ikan cupang untuk membasmi jentik nyamuk secara alami," pungkasnya.
()