Dua Warganya Positif Corona, Tuban Masuk Zona Merah Baru

Rabu, 08 April 2020 - 19:39 WIB
Dua Warganya Positif Corona, Tuban Masuk Zona Merah Baru
Dua Warganya Positif Corona, Tuban Masuk Zona Merah Baru
A A A
SURABAYA - Kabupaten Tuban akhirnya berubah status menjadi daerah zona merah setelah dua warganya positif COVID-19.

Pasien positif COVID-19 di Jatim hingga Rabu (8/4/2020) pukul 17.00 WIB bertambah dua orang menjadi total 196 orang. Dari dua orang positif yang berasal dari Kabupaten Tuban tersebut, satu di antaranya sudah meninggal dunia. (Baca juga: PSBB Jakarta, Bus Dilarang Masuk Ibu Kota Pukul 18.00 WIB)

Sedangkan jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh atau negatif bertambah empat orang menjadi 46 orang. Jumlah itu setara dengan 23,47% dari total pasien positif COVID-19.

Untuk yang meninggal dunia bertambah satu menjadi 17 orang. “Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 12.314 orang dan 1.185 orang pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (8/4/2020).

Hingga saat ini, hanya ada dua kabupaten di Jatim yang masih berstatus zona biru, artinya belum ditemukan pasien positif COVID-19 maupun yang berstatus PDP. Dua daerah itu adalah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang.

Kemudian ada tujuh kabupaten yang berstatus zona orange. Artinya, sudah ada warganya yang berstatus PDP. Ketujuh daerah itu adalah Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Bangkalan, Bojonegoro, Ngawi, dan Pacitan. “Saya minta masyarakat tetap disiplin untuk jaga jarak dan rajin cuci tangan,” pinta Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim itu menambahkan, Pemprov Jatim telah mendapatkan tambahan 20 bed lagi di RSUD dr Soetomo. Sehingga bed di ruang isolasi rumah sakit tipe A tersebut menjadi 31 unit.

Lebih lanjut Khofifah menambahkan, ada beberapa rumah sakit yang mengajukan sebagai rumah sakit rujukan. Akan tetapi menurutnya, masih akan diverifikasi. “Karena untuk bisa menjadi rumah sakit rujukan pertama harus punya ruang isolasi, lalu ada dokter paru, dokter anastesi, dan dokter penyakit dalam,” ujarnya.
(nbs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4732 seconds (0.1#10.140)