Seorang Nelayan Tewas Tersambar Petir saat Melaut
A
A
A
DELISERDANG - Seorang nelayan, Jamaluddin (38) ditemukan tewas tersambar petir saat berada di tengah laut Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (5/4/2020) malam.
Sebelumnya, korban yang merupakan warga Dusun II Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu, bersama rekan-rekannya, Aidil (25), Andre Saputra (27) dan Ismail alias siis (27) melakukan aktivitas melaut untuk mencari ikan dengan menggunakan kapal yang berukuran 10 Groos Ton (GT) pada Minggu(5/4/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Polsek Beringin yang tiba di rumah korban langsung meminta keterangan dari para saksi-saksi. Pihak keluarga korban ikhlas atas kepergian korban dan kejadian tersebut murni bencana alam.
Kapolsek Beringin, AKP MKL Tobing mengatakan atas keterangan saksi-saksi dan hasil pengecekan anggota di rumah korban, kejadian tersebut murni bencana alam dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Murni bencana alam bukan penganiayaan atau pembunuhan," ujarnya, Senin (6/4/2020).
Keempat Nelayan tersebut sedang beristirahat tidur, karena aktivitas mencari ikan biasanya dilakukan saat siang hari. Namun nahas, sekira pukul 03.30 WIB turun hujan disertai petir dan menyambar kapal mereka. Salah seorang anak buah kapal (ABK) yang diketahui bernama Jamaluddin ikut terkena sambaran petir tersebut sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
Dengan perjalanan laut yang jauh dari Dermaga Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu berkisar 10 jam, sehingga rombongan nelayan ini tidak dapat memberikan kabar kepada pihak keamanan laut Pol Airud maupun TNI AL. Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan pada Minggu (5/4/2020) sekira pukul 21.00 WIB. Informasi terakhir, jasad korban dikebumikan pada Senin (6/4/2020).
Sebelumnya, korban yang merupakan warga Dusun II Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu, bersama rekan-rekannya, Aidil (25), Andre Saputra (27) dan Ismail alias siis (27) melakukan aktivitas melaut untuk mencari ikan dengan menggunakan kapal yang berukuran 10 Groos Ton (GT) pada Minggu(5/4/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Polsek Beringin yang tiba di rumah korban langsung meminta keterangan dari para saksi-saksi. Pihak keluarga korban ikhlas atas kepergian korban dan kejadian tersebut murni bencana alam.
Kapolsek Beringin, AKP MKL Tobing mengatakan atas keterangan saksi-saksi dan hasil pengecekan anggota di rumah korban, kejadian tersebut murni bencana alam dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Murni bencana alam bukan penganiayaan atau pembunuhan," ujarnya, Senin (6/4/2020).
Keempat Nelayan tersebut sedang beristirahat tidur, karena aktivitas mencari ikan biasanya dilakukan saat siang hari. Namun nahas, sekira pukul 03.30 WIB turun hujan disertai petir dan menyambar kapal mereka. Salah seorang anak buah kapal (ABK) yang diketahui bernama Jamaluddin ikut terkena sambaran petir tersebut sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
Dengan perjalanan laut yang jauh dari Dermaga Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu berkisar 10 jam, sehingga rombongan nelayan ini tidak dapat memberikan kabar kepada pihak keamanan laut Pol Airud maupun TNI AL. Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan pada Minggu (5/4/2020) sekira pukul 21.00 WIB. Informasi terakhir, jasad korban dikebumikan pada Senin (6/4/2020).
(nag)