Muhammadiyah DIY Ajak Masyarakat Gelar Doa Taubat di Tengah Pandemi Corona
A
A
A
YOGYAKARTA - Saat ini dunia sedang berjuang keras melawan virus Corona jenis baru. Berbagai upaya dilakukan namun sampai saat ini virus COVID-19 ini masih belum bisa diatasi.
Serangkaian musibah bagi dunia inipun dimaknai beragam. Namun masyarakat seyognyanya untuk kembali mengingat Tuhan.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Azman Latief mengatakan musibah itu ada beberapa kemungkinan. Di antaranya bisa bentuk ujian, bisa peringatan dan bisa juga azab.
“Kita tidak tahu terkait dengan Corona ini. Tetapi menjadi penting memang untuk senantiasa ingat pada Allah, bertobat atas segala salah dan dosa," ujarnya kepada SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Untuk itu berbagai bentuk upaya harus dilakukan masyarakat berkaitan dengan penyebaran virus COVID-19 ini. “Istilahnya ikhtiar bisa ikhtiar ukhrawi, ikhtiar bathin selain ikhtiar secara medis," katanya.
Diapun mengajak masyarakat untuk gerakan berdoa, bermunajat bersama tanpa harus berkumpul. Sesuai fatwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga sejalan dengan fatwa MUI, sesuai juga kebijakan untuk social-physical distancing maka doa bersama bisa dilakukan dari rumah masing-masing.
“Bisa dilakukan dalam waktu bersamaan, dari rumah masing-masing, misalnya setelah salat maghrib kemudian masjid-masjid bisa memanfaatkan pengeras suara untuk memimpin doa dan diikuti umat dari rumah," ulasnya.
Namun demikian, dia kembali menegaskan bahwa kembali pada Tuhan merupakan salah satu cara untuk berserah diri dan meminta perlindungan dari berbagai mara bahaya termasuk wabah.
Serangkaian musibah bagi dunia inipun dimaknai beragam. Namun masyarakat seyognyanya untuk kembali mengingat Tuhan.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Azman Latief mengatakan musibah itu ada beberapa kemungkinan. Di antaranya bisa bentuk ujian, bisa peringatan dan bisa juga azab.
“Kita tidak tahu terkait dengan Corona ini. Tetapi menjadi penting memang untuk senantiasa ingat pada Allah, bertobat atas segala salah dan dosa," ujarnya kepada SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Untuk itu berbagai bentuk upaya harus dilakukan masyarakat berkaitan dengan penyebaran virus COVID-19 ini. “Istilahnya ikhtiar bisa ikhtiar ukhrawi, ikhtiar bathin selain ikhtiar secara medis," katanya.
Diapun mengajak masyarakat untuk gerakan berdoa, bermunajat bersama tanpa harus berkumpul. Sesuai fatwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga sejalan dengan fatwa MUI, sesuai juga kebijakan untuk social-physical distancing maka doa bersama bisa dilakukan dari rumah masing-masing.
“Bisa dilakukan dalam waktu bersamaan, dari rumah masing-masing, misalnya setelah salat maghrib kemudian masjid-masjid bisa memanfaatkan pengeras suara untuk memimpin doa dan diikuti umat dari rumah," ulasnya.
Namun demikian, dia kembali menegaskan bahwa kembali pada Tuhan merupakan salah satu cara untuk berserah diri dan meminta perlindungan dari berbagai mara bahaya termasuk wabah.
(kri)