Ketika Suku Anak Dalam Juga Takut Hadapi Corona

Jum'at, 27 Maret 2020 - 17:38 WIB
Ketika Suku Anak Dalam Juga Takut Hadapi Corona
Ketika Suku Anak Dalam Juga Takut Hadapi Corona
A A A
MERANGIN - Wabah virus corona (COVID-19) tidak saja membuat khawatir dan takut warga di perkotaan, Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Kampung Durian, Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi pun ikut khawatir.

Puluhan kepala keluarga SAD yang tinggal di sana pun harus rela meninggalkan rumahnya dan hidup melangun hingga masuk ke hutan-hutan di Desa Selango dan Rantau Gedang. (Baca juga: Ini Lima Poin Imbauan Habib Luthfi Cegah Corona)

"Kami takut dengan penyakit corona, sehingga kami perlu menghindar dan tidak tinggal di rumah kami," ungkap Nani, salah satu warga SAD, Jumat (27/3/2020).

Menurut dia, dari 23 kepala keluarga yang masih bertahan di pemukiman, hanya tiga kepala keluarga saja yang bertahan. "Dari puluhan keluarga yang tinggal di Kampung Duren, tinggal tiga KK yang bertahan," tandasnya.

Bahkan bukan hanya di Kampung Duren saja, namun sejumlah perkampungan SAD yang berada di Desa Mentawak dan Nalo juga banyak yang meninggalkan perkampungan mereka.

"Keluarga yang tinggal di Desa Mentawak dan Nalo saat ini juga banyak yang meninggalkan rumah mereka, harapan kami rumah bisa disemprot seperti orang kota, biar kami bisa kembali kerumah," ujarnya.

Dari pantauan di Kampung Duren, yang biasanya ramai oleh aktifitas warga SAD, kini terlihat sepi dan banyak rumah di tinggalkan kosong oleh penghuninya.
(nbs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3607 seconds (0.1#10.140)