Tangani Pasien Covid-19, RS Bhayangkara Polda Papua Kekurangan APD

Senin, 23 Maret 2020 - 12:34 WIB
Tangani Pasien Covid-19, RS Bhayangkara Polda Papua Kekurangan APD
Tangani Pasien Covid-19, RS Bhayangkara Polda Papua Kekurangan APD
A A A
JAYAPURA - Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tim kesehatan penanganan virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua minim. Saat ini hanya ada 8 set yang merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

"Sesui SOP (Standar Operational Prosedure) APD satu set, dari ujung kepala sampai ujung kaki tim medis. Untuk satu pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) harus 9 set untuk sehari. Jadi kami sangat kekurangan," kata Kabiddokes Polda Papua, Agustinus Mulyanto Hardi T, Senin (23/3/2020). (Baca juga: Rasa Sakit Mengerikan Ini Dirasakan Penderita Infeksi Corona)

Saat ini sedang diajukan pengadaan 1.000 set APD ke Polda Papua. "Kita sudah ajukan. Semoga segera dijawab. Karena semua untuk situasi kontigensi. Hitung-hitungannya untuk setiap pasien 4-5 orang tenaga medis. Sehingga akan sangat membutuhkan banyak APD," ujarnya. (Baca juga: Cara Mengenali Orang Terinfeksi Corona dari 13 Gejala Ini)

Agustinus menjelaskan, jika APD tidak memenuhi jumlah yang diharapkan, maka RS Bhayangkara akan menggunakan pola penanganan tanpa kontak dengan pasien. "Seandainya sudah ada PDP yang harus dirawat di Ruang Isolasi, maka harus dilaksanakan secara efisien. Dengan cara seminimal mungkin dokter dan perawat kontak dengan PDP. Hal ini bisa dilakukan melalui video Call dengan pasien dalam pemantauan (PDP). Tim medis menyiapkan obat selama minim 14 hari di kamar. Ini hanya jika APD belum memungkinkan," ungkapnya.

Dia menambahkan, RS Bhayangkara Polda Papua juga menyiapkan 3 ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di Jayapura. Tiga ruang tersebut disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien PDP maupun positif Covid-19 jika di RSUD Dok II Jayapura penuh.

Namun demikian, 3 ruang isolasi tersebut belum dilengkapi alat ventilator. "Alat ini urgen sifatnya. Harus ada dan setiap ruang itu satu alat. Namun kami belum memiliki itu. Kami masih berkoordinasi dengan pimpinan untuk pengadaan alat ini," katanya.

Diakuinya, harga ventilator portable yang akan digunakan untuk tiap ruang isolasi tersebut, kini harganya melambung tinggi. "Harganya sekarang sudah Rp350 juta. Ini kami butuh tiga alat. Tidak murah memang, tapi ini penting. Tanpa alat ventilator, kami tidak menerima pasien PDP maupun positif Covid -19," tegasnya.

Biddokkes Polda Papua juga telah menyiapkan satu tenda untuk pemeriksaan pasien PDP maupun ODP Covid-19. "Tenda kita siapkan disebelah IGD, nanti warga yang melaporkan diri atas dugaan Covid-19, baik melalui riwayat ataupun memiliki gejala maka kita periksa di situ. Kita tidak bisa samakan di IGD, karena kalau diperiksa disitu, nanti virus itu menyebar. Kita antisipasi ini," jelasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6014 seconds (0.1#10.140)