Kampus di Bali Ciptakan Penyiram Disinfektan Otomatis
A
A
A
DENPASAR - Sebuah kampus di Bali menciptakan alat penyemprot disinfektan otomatis. Teknologi ini menarik digunakan di tengah gencarnya aksi penyemprotan guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Teknologi buatan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Primakara Denpasar itu menyerupai pintu pendeteksi logam atau metal detector. Pada bagian atas, samping kanan dan kiri terdapat lima lubang yang berfungsi menyemprotkan cairan disinfektan. (Baca juga: Terungkap, Bule yang Tewas di Atas Motor di Denpasar Positif Corona)
"Jadi tidak perlu lagi ada petugas yang menyemprot. Orang tinggal masuk gate itu dan akan disemprot secara otomatis. Jadi yang disemprot juga tidak lagi merasa risih," kata Ketua STMIK Primakara Made Artana, Sabtu (21/3/2020).
Melihat bentuknya, alat penyemprot disinfektan otomatis ini lebih cocok dipakai di tempat-tempat keramaian, seperti bandara, pelabuhan, gedung perkantoran, perbelanjaan dan lainnya. (Baca juga: Geger, Bule Kejang Lalu Tewas di Pinggir Jalan Denpasar Bali)
Dosen Teknik Informatika STIMIK Primakara Made Adi Paramartha Putra menjelaskan, sistem kerja alat ini menggunakan teknologi internet of things dengan memanfaatkan microcontroller, sensor dan relay.
Cara kerjanya yaitu menggunakan bantuan dari Arduino IDE untuk melakukan deteksi
secara terus menerus. "Saat mendeteksi pengguna dijarak tertentu, relay akan menyalakan pompa untuk menyemprotkan cairan desinfektan," ungkap Paramartha.
Dari sisi waktu, teknologi ini lebih efisien. "Orang tinggal masuk ke gate, lalu behenti untuk disemprot selama dua detik saja, setelah itu jalan lagi," ujar Artana.
Teknologi buatan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Primakara Denpasar itu menyerupai pintu pendeteksi logam atau metal detector. Pada bagian atas, samping kanan dan kiri terdapat lima lubang yang berfungsi menyemprotkan cairan disinfektan. (Baca juga: Terungkap, Bule yang Tewas di Atas Motor di Denpasar Positif Corona)
"Jadi tidak perlu lagi ada petugas yang menyemprot. Orang tinggal masuk gate itu dan akan disemprot secara otomatis. Jadi yang disemprot juga tidak lagi merasa risih," kata Ketua STMIK Primakara Made Artana, Sabtu (21/3/2020).
Melihat bentuknya, alat penyemprot disinfektan otomatis ini lebih cocok dipakai di tempat-tempat keramaian, seperti bandara, pelabuhan, gedung perkantoran, perbelanjaan dan lainnya. (Baca juga: Geger, Bule Kejang Lalu Tewas di Pinggir Jalan Denpasar Bali)
Dosen Teknik Informatika STIMIK Primakara Made Adi Paramartha Putra menjelaskan, sistem kerja alat ini menggunakan teknologi internet of things dengan memanfaatkan microcontroller, sensor dan relay.
Cara kerjanya yaitu menggunakan bantuan dari Arduino IDE untuk melakukan deteksi
secara terus menerus. "Saat mendeteksi pengguna dijarak tertentu, relay akan menyalakan pompa untuk menyemprotkan cairan desinfektan," ungkap Paramartha.
Dari sisi waktu, teknologi ini lebih efisien. "Orang tinggal masuk ke gate, lalu behenti untuk disemprot selama dua detik saja, setelah itu jalan lagi," ujar Artana.
(shf)