Corona Mewabah, Wakil Wali Kota Samarinda Malah Buat Pesta Hajatan Besar
A
A
A
SAMARINDA - Di tengah imbauan pemerintah pusat soal social distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona, Wakil Bupati Samarinda Muhammad Barkati justru menghelat acara besar-besaran untuk nikahan anaknya. (Baca: Hingga Hari Ini, 2 WNA Positif Covid-19 Meninggal di Bali)
Padahal Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Timur (IDI Kaltim) dr Nathaniel Tandiorogang yang melayangkan surat terbuka melalui media sosial.
"Berkaitan dengan langkah-langkah pemerintah untuk penanganan wabah COVID 19 hingga level tertinggi, termasuk kebijakan stay di Rumah 14 hari ini kan mestinya menjadi gerakan semua pihak sampai dengan ke bawah untuk memutus rantai persebaran wabah COVID 19.
Tapi di Samarinda justru Wakil Wali Kota Samarinda berencana resepsi pernikahan anaknya di gedung besar (Convention Hall tempat pak Jokowi membuka Muktamar IDI di Samarinda tahun 2018).
Bagi kami yang bekerja di rumah sakit dengan kasus Kaltim per tanggal 20 Maret 2020 sudah positif sembilan orang dan pemantauan 34 orang. Dengan acara seperti ini bisa menjadi sumber transmisi baru, karena jumlah undangan disebar 9.000an dan Wawali mengundang PNS/pejabat bawahannya punya potensi daya desak untuk hadir, juga merusak moral para pekerja medis dan semua pihak yang sudah bekerja maksimal untuk ini.
Ini juga merusak wibawa pemerintah yang sedang berupaya mengedukasi masyarakat untuk bersama sama mengikuti upaya-upaya bersama," kata Nathaniel Tandiorogang dalam surat terbukanya.
Namun menanggapi hal tersebut, Barkati malah memberikan penjelasan mengenai acara pernikahan anaknya yang akan berlangsung pada Minggu (22/3/2020). Barkati berkilah semua persiapan sudah dilakukan dengan matang.
"Baik mekanisme penerimaan tamu undangan, sudah disesuaikan dengan kondisi pada saat ini," kata Barkati yang ditemui di Convention Hall, Sempaja, Sabtu (21/3/2020).
Barkati mengatakan, ketika saat acara, pihaknya menyediakan peralatan, dan fasilitas acara yang sudah disemprot dengan disinfektan oleh petugas kesehatan. Ia juga akan mengikuti protap sesuai dengan ketentuan dari Tim Kesehatan.
"Wastafel cuci tangan disertai dengan sabun disinfektan," tambahnya.
Tak luput pula alat screening pengukur suhu tubuh juga ada di setiap pintu masuk tamu undangan yang hadir di pernikahan anaknya. Barkati mengklaim telah menugaskan petugas dan sarana medis.
"Hand sanitizer sepanjang jalan labirin, setiap area, meja konsumsi, area pelaminan, pintu keluar, dan mobile. Juga ada 4 orang tim dokter, 4 tenaga kesehatan, ruang perawatan dan 1 ambulance," jelas Barkati.
Disinggung mengenai apakah dirinya telah berkomunikasi dengan Syaharie Jaang soal perhelatan anaknya tersebut, Barkati mengaku sudah ada. Dia juga mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan izin. "Yang penting protap-protap kesehatan harus dilaksanakan," katanya lagi.
Soal kritikan netizen di media sosial, Barkati menanggapinya dengan santai dan membiarkan. Ia juga menyatakan bahwa acara resepsi pernikahan tersebut tidak akan dibatalkan.
"Wajar itu, semua telah kita perkirakan. Nanti untuk tamu, saya yang datangi tamu untuk bersalaman, bukan mereka," pungkas Barkati di akhir wawancara.
Padahal Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Timur (IDI Kaltim) dr Nathaniel Tandiorogang yang melayangkan surat terbuka melalui media sosial.
"Berkaitan dengan langkah-langkah pemerintah untuk penanganan wabah COVID 19 hingga level tertinggi, termasuk kebijakan stay di Rumah 14 hari ini kan mestinya menjadi gerakan semua pihak sampai dengan ke bawah untuk memutus rantai persebaran wabah COVID 19.
Tapi di Samarinda justru Wakil Wali Kota Samarinda berencana resepsi pernikahan anaknya di gedung besar (Convention Hall tempat pak Jokowi membuka Muktamar IDI di Samarinda tahun 2018).
Bagi kami yang bekerja di rumah sakit dengan kasus Kaltim per tanggal 20 Maret 2020 sudah positif sembilan orang dan pemantauan 34 orang. Dengan acara seperti ini bisa menjadi sumber transmisi baru, karena jumlah undangan disebar 9.000an dan Wawali mengundang PNS/pejabat bawahannya punya potensi daya desak untuk hadir, juga merusak moral para pekerja medis dan semua pihak yang sudah bekerja maksimal untuk ini.
Ini juga merusak wibawa pemerintah yang sedang berupaya mengedukasi masyarakat untuk bersama sama mengikuti upaya-upaya bersama," kata Nathaniel Tandiorogang dalam surat terbukanya.
Namun menanggapi hal tersebut, Barkati malah memberikan penjelasan mengenai acara pernikahan anaknya yang akan berlangsung pada Minggu (22/3/2020). Barkati berkilah semua persiapan sudah dilakukan dengan matang.
"Baik mekanisme penerimaan tamu undangan, sudah disesuaikan dengan kondisi pada saat ini," kata Barkati yang ditemui di Convention Hall, Sempaja, Sabtu (21/3/2020).
Barkati mengatakan, ketika saat acara, pihaknya menyediakan peralatan, dan fasilitas acara yang sudah disemprot dengan disinfektan oleh petugas kesehatan. Ia juga akan mengikuti protap sesuai dengan ketentuan dari Tim Kesehatan.
"Wastafel cuci tangan disertai dengan sabun disinfektan," tambahnya.
Tak luput pula alat screening pengukur suhu tubuh juga ada di setiap pintu masuk tamu undangan yang hadir di pernikahan anaknya. Barkati mengklaim telah menugaskan petugas dan sarana medis.
"Hand sanitizer sepanjang jalan labirin, setiap area, meja konsumsi, area pelaminan, pintu keluar, dan mobile. Juga ada 4 orang tim dokter, 4 tenaga kesehatan, ruang perawatan dan 1 ambulance," jelas Barkati.
Disinggung mengenai apakah dirinya telah berkomunikasi dengan Syaharie Jaang soal perhelatan anaknya tersebut, Barkati mengaku sudah ada. Dia juga mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan izin. "Yang penting protap-protap kesehatan harus dilaksanakan," katanya lagi.
Soal kritikan netizen di media sosial, Barkati menanggapinya dengan santai dan membiarkan. Ia juga menyatakan bahwa acara resepsi pernikahan tersebut tidak akan dibatalkan.
"Wajar itu, semua telah kita perkirakan. Nanti untuk tamu, saya yang datangi tamu untuk bersalaman, bukan mereka," pungkas Barkati di akhir wawancara.
(sms)