Melihat dari Dekat Perusahaan Nikel Tujuan 49 TKA China di Morosi

KENDARI - Pabrik Nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry yang berlokasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara menjadi tempat karantina 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China. Ke 49 TKA asal China tersebut dikarantina pada salah satu ruangan khusus dengan pengawasan dokter dari Polda Sultra dan Brimob.


(Baca: Corona Meluas, Turis di Bali Lebih Banyak yang Pergi Ketimbang Datang)

Berdasarkan penjelasan Direktur PT VDNI Zhou Yuan melalui penerjemahnya Indra Tomy, pihaknya sudah menghentikan pengiriman TKA asal China sejak bulan Januari 2020 lalu namun dia juga mengakui bahwa ada TKA China yang baru datang ke Sultra.
Terkait TKA baru yang datang Zhou Yuan mengaku bahwa mereka para TKA sudah melalui proses karantina selama 14 hari dengan sangat baik di China selain itu di negara transit Thailand. Zhou berani memastikan bahwa TKA baru yang datang itu aman dari virus Corona baru (COVID -19).

“Ke 49 TKA China yang dikarantina dalam kondisi sehat dan tidak ada tanda – tanda suspect corona,” Indra Tomy menirukan perkataan Zhou Yuan, Kamis (19/3/2020). (Baca juga: 49 TKA China yang Viral Ternyata Hendak Bekerja di Pabrik Nikel Morosi )

Mendengar pengalaman di China , kata dia, gejala penyakit ini (COVID -19) umumnya akan timbul selama 4 hari. “Jadi dalam 4 itu sudah akan ketahuan atau paling lambat 14 hari tapi sampai sekarang belum ada timbul gejala,” kilah Zhou Yuan seperti diungkapkan Indra Tomy.

Sementara dari pemantauan MNC Media di lapangan, Kamis (19/3/2020) terlihat para pekerja yang baru saja berganti shif dengan pekerja lainya berjalan kaki menuju ke tempat parkir kendaraan mereka. Selain itu terlihat aktivitas karyawan yang mengangkut bahan makanan ke atas truk mulai sembako, beras dan mi instan yang akan dibagikan kepada warga Sultra. (Baca juga: Video Tenaga Kerja Asal China Tiba di Bandara Haluoleo Bikin Panik Warga )



Selain bahan makanan pihak perusahaan juga nantinya akan membantu alat kesehatan berupa masker dan obat – obatan yang akan dibagikan di daerah di Indonesia yang terpapar virus corona dengan nominal Rp20 miliar.