49 TKA China yang Viral Ternyata Hendak Bekerja di Pabrik Nikel Morosi
49 TKA China yang Viral Ternyata Hendak Bekerja di Pabrik Nikel Morosi
A
A
A
KENDARI - Video kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China melalui Bandara Haluoleo, Kendari yang viral di media sosial masih menjadi polemik. Para TKA asal China tersebut sedianya akan bekerja di pabrik nikel yakni PT Virtue Dragin Nickel Industry (VDNI) yang berada di Morosi.
Kementerian Hukum dan HAM mengatakan, ke-49 TKA asal China tersebut kini sedang diisolasi di pabrik tempat mereka bekerja di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. (Baca juga: Video Tenaga Kerja Asal China Tiba di Bandara Haluoleo Bikin Panik Warga)
Mereka dalam pengawasan tim dokter Polda Sulawesi Tenggara dan Brimob. Selain itu, rombongan TKA utu tidak diizinkan untuk pergi maupun bekerja selama menjakani isolasi dan karantina selama 14 hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra, Sofyan mengatakan, 49 warga China yang masuk ke Sulawesi Tenggara seharusnya diisolasi dulu di Bandara Haluoleo. “Namun karena sudah terlanjur tiba di pabrik
PT VDNI, maka proses isolasi dan karantina dilakukan oleh pihak perusahaan,” katanya. Hingga saat ini, 49 warga China yang menjalani isolasi tersebut dalam kondisi baik. “Namun jika ada yang terdeteksi suspect corona, maka akan dirujuk ke rumah sakit Bahtera Mas untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dari tim medis,” tandasnya.
Rombongan TKA asal China itu sebelumnya sudah sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand setelah tiba pada 28 Februari 2020. Mereka menjalani karantina hingga 15 Maret 2020 dan setelah itu terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Selanjutnya tekah diberi izin masuk oleh Imigrasi dengan menunjukkan surat rekomendasi dari KKP setempat.
Kementerian Hukum dan HAM mengatakan, ke-49 TKA asal China tersebut kini sedang diisolasi di pabrik tempat mereka bekerja di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. (Baca juga: Video Tenaga Kerja Asal China Tiba di Bandara Haluoleo Bikin Panik Warga)
Mereka dalam pengawasan tim dokter Polda Sulawesi Tenggara dan Brimob. Selain itu, rombongan TKA utu tidak diizinkan untuk pergi maupun bekerja selama menjakani isolasi dan karantina selama 14 hari.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra, Sofyan mengatakan, 49 warga China yang masuk ke Sulawesi Tenggara seharusnya diisolasi dulu di Bandara Haluoleo. “Namun karena sudah terlanjur tiba di pabrik
PT VDNI, maka proses isolasi dan karantina dilakukan oleh pihak perusahaan,” katanya. Hingga saat ini, 49 warga China yang menjalani isolasi tersebut dalam kondisi baik. “Namun jika ada yang terdeteksi suspect corona, maka akan dirujuk ke rumah sakit Bahtera Mas untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dari tim medis,” tandasnya.
Rombongan TKA asal China itu sebelumnya sudah sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand setelah tiba pada 28 Februari 2020. Mereka menjalani karantina hingga 15 Maret 2020 dan setelah itu terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Selanjutnya tekah diberi izin masuk oleh Imigrasi dengan menunjukkan surat rekomendasi dari KKP setempat.
(shf)
Explore More