Berpengalaman dan Bersih, Cek Endra Dinilai Punya Kriteria Lengkap Jadi Gubernur Jambi
A
A
A
SAROLANGUN - Bakal Calon Guberjur Jambi H. Cek Endra dinilai memiliki kriteria lengkap yang dapat memegang amanah sebagai Gubernur Jambi. Salah satu faktor ialah pengalaman yang dimiliki Cek Endra.
Dalam bidang memimpin organisasi pemerintah, Cek Endra sudah banyak makan asam garam. Mulai menjabat Wakil Bupati Sarolangun tahun 2006 hingga saat ini sebagai nahkoda di negeri Sepucuk Adat Serumpun Pseko.
Pengalaman Cek Endra itu diyakini oleh masyarakat akan bisa membawa perubahan bagi Provinsi Jambi kedepan. Sesuai apa yang disampaikan oleh tokoh masyarakat Batang Asai, Parazdak Yunus saat ditemui di Batang Asai, Sarolangun.
"Kami yakin dengan pengalaman beliau menjabat bupati 2 periode sampai hari ini, beliau sangat menguasai dan mengerti betul denyut nadi masyarakat," ucap Parazdak Yunus.
Dia menyampaikan, sebagai tokoh masyarakat, yang paling menjadi keluhan masyarakat Batang Asai ialah akses jalan. Karena jalan yang melintasi Batang Asai merupakan jalan provinsi sehingga Cek Endra tidak memiliki kewenangan mengeksekusi.
Oleh karena itu, pria 74 tahun ini percaya, jika Cek Endra menjabar gubernur, permasalahan jalan akan selesai. Terlebih, selama menjabat bupati, Cek Endra terus memberikan perhatian khusus pada Batang Asai.
"Terutama jalan Batang Asai ini adalah jalan provinsi yang sampai hari ini tidak tiap tahunnya hampir bermasalah. Setiap ada masalah, mengakibatkan tertutup untuk akses keluar terutama mencari sumber ekonomi ataupun menjual aset ekonomi ke daerah lain," ucapnya.
"Hal ini buat masyarakat sangat antusias mendukung program-program Cek Endra terutama infrastruktur," imbuhnya.
Selain itu, Cek Endra juga dinilai bersih dari tindak korupsi. Menurut Parazdak Yusuf, hal itu dikarenakan Ketua DPD 1 Golkar Jambi itu punya nilai-nilai agama.
Nilai agama kata dia bisa mencegah perilaku-prilaku negatif sebagai pejabat. Apalagi Cek Endra punya program- program penanaman nilai-nilai agama.
"Korupsi dimana-mana, karena itu tidak ada moral agama yang dibangun dan dipanuti pemimpin secara utuh secara kaffah. Nilai agama itu saya lihat ada pada diri belaiu sehingga mencegah prilaku itu," jelasnya.
"Doa dari masyarakat diijabah oleh Allah SWT. Beliau betul-betul dapat menjalankan amanah kalau beliau memang sudah terpilih jadi gubernur," tutupnya.
Dalam bidang memimpin organisasi pemerintah, Cek Endra sudah banyak makan asam garam. Mulai menjabat Wakil Bupati Sarolangun tahun 2006 hingga saat ini sebagai nahkoda di negeri Sepucuk Adat Serumpun Pseko.
Pengalaman Cek Endra itu diyakini oleh masyarakat akan bisa membawa perubahan bagi Provinsi Jambi kedepan. Sesuai apa yang disampaikan oleh tokoh masyarakat Batang Asai, Parazdak Yunus saat ditemui di Batang Asai, Sarolangun.
"Kami yakin dengan pengalaman beliau menjabat bupati 2 periode sampai hari ini, beliau sangat menguasai dan mengerti betul denyut nadi masyarakat," ucap Parazdak Yunus.
Dia menyampaikan, sebagai tokoh masyarakat, yang paling menjadi keluhan masyarakat Batang Asai ialah akses jalan. Karena jalan yang melintasi Batang Asai merupakan jalan provinsi sehingga Cek Endra tidak memiliki kewenangan mengeksekusi.
Oleh karena itu, pria 74 tahun ini percaya, jika Cek Endra menjabar gubernur, permasalahan jalan akan selesai. Terlebih, selama menjabat bupati, Cek Endra terus memberikan perhatian khusus pada Batang Asai.
"Terutama jalan Batang Asai ini adalah jalan provinsi yang sampai hari ini tidak tiap tahunnya hampir bermasalah. Setiap ada masalah, mengakibatkan tertutup untuk akses keluar terutama mencari sumber ekonomi ataupun menjual aset ekonomi ke daerah lain," ucapnya.
"Hal ini buat masyarakat sangat antusias mendukung program-program Cek Endra terutama infrastruktur," imbuhnya.
Selain itu, Cek Endra juga dinilai bersih dari tindak korupsi. Menurut Parazdak Yusuf, hal itu dikarenakan Ketua DPD 1 Golkar Jambi itu punya nilai-nilai agama.
Nilai agama kata dia bisa mencegah perilaku-prilaku negatif sebagai pejabat. Apalagi Cek Endra punya program- program penanaman nilai-nilai agama.
"Korupsi dimana-mana, karena itu tidak ada moral agama yang dibangun dan dipanuti pemimpin secara utuh secara kaffah. Nilai agama itu saya lihat ada pada diri belaiu sehingga mencegah prilaku itu," jelasnya.
"Doa dari masyarakat diijabah oleh Allah SWT. Beliau betul-betul dapat menjalankan amanah kalau beliau memang sudah terpilih jadi gubernur," tutupnya.
(nag)