Driver Ojol Suspect Corona di Batam Masih Dikarantina Sejak 3 Maret

Sabtu, 07 Maret 2020 - 18:05 WIB
Driver Ojol Suspect Corona di Batam Masih Dikarantina Sejak 3 Maret
Driver Ojol Suspect Corona di Batam Masih Dikarantina Sejak 3 Maret
A A A
BATAM - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau mengkarantina atau mengobervasi dua orang driver ojek online (Ojol) yang telah melakukan kontak dekat dengan asisten rumah tangga dari warga negara Singapura yang terinfeksi virus Corona (COVID-19).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan kedua driver tersebut memang sempat melakukan kontak dengan CSS yang merupakan asisten rumah tangga dari salah seorang pasien yang positif terjangkit virus Corona. (Baca juga: Warga Indonesia Positif Corona Usai Pesta Dansa di Sebuah Kelab)

Pasien itu merupakan warga negara Singapura berinisial VP yang kini sedang dirawat di negaranya. Kasus pasien VP merupakan yang ke-103 di Singapura yang memiliki riwayat perjalanan ke Batam. (Baca juga: Breaking News: Kasus Positif Virus Corona Bertambah Jadi Empat Orang)

Menurut Didi, dua orang pengemudi ojek online yang masih dalam pengawasan tersebut telah dioservasi di Batam. Pihaknya pun mengapresiasi langkah Gojek yang tanggap dan kooperatif dalam membantu menghubungi mitra yang diduga telah melakukan kontak dengan asisten rumah tangga tersebut.

"Pihak Gojek telah kooperatif dengan membantu kami menghubungi dua driver-nya yang telah melakukan kontak langsung dengan asisten rumah tangga warga negara Singapura yang terinfeksi," ujar Didi saat dihubungi wartawan, Jumat (6/3/2020).

Didi menepis kabar hoaks yang menyebutkan bahwa driver ojol yang dalam pengawasan kabur dari lokasi observasi. Dia menegaskan bahwa kedua driver ojol hanya tidak masuk observasi secara serentak.

"Satu driver ojol sudah diobservasi sejak Selasa, 3 Maret 2020. Sedangkan satu driver lagi baru dijemput Jumat, 6 Maret 2020 oleh Dinas Kesehatan Kota Batam karena mitra tersebut tidak mengetahui dirinya masuk dalam daftar pengawasan," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana mengungkapkan bahwa kedua pengemudi ojek online tersebut sempat kontak langsung dengan CSS yang juga closed contact dengan VP. "Dia masuk dalam cluster ketiga yang kita telusuri," katanya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0417 seconds (0.1#10.140)