Antisipasi Penyebaran Covid-19, Denpasar Siagakan Sanitizer hingga Pengecekan Suhu Tubuh
A
A
A
DENPASAR - Beragam langkah strategis digalakkan Pemkot Denpasar guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau Virus Corona. Sebelumnya, setelah dilaksanakan rapat koordinasi Mitigasi Penanganan, Pemkot Denpasar langsung bergerak nyata.
Beragam upaya terus dimaksimalkan, seperti halnya Sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng Desa/Lurah hingga ke banjar-banjar. Penyemprotan Disinfektan, Pengecekan Suhu Tubuh dan penyediaan Sanitizer di ruang publik, kantor, transportasi siswa serta sekolah sekolah.
Hal ini sudah tampak dilaksanakan oleh SDN 14 Padangsambian, Sekolah Taman Rama dan Bali Island School. Selain itu sosialisasi juga menyasar pelaksanaan arisan PKK di beberapa banjar di Kota Denpasar.
Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa beragam upaya terus digalakkan Pemkot Denpasar. Hal ini dilaksanakan guna mengantisipasi bahkan memutus rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskan, adapun langkah pencegahan dilaksanakan agar virus tersebut tidak menular/tertular. Karenanya saat ini dirancang pola edukasi dan penyuluhan melibatkan stakeholder terkait.
“Sesuai dengan Instruksi Pak Walikota kita terus gencar melaksanakan sosialisasi terkait informasi resmi dari Dinas Kesehatan serta penyiapan Call Center 112 yang dapat dihubungi,” paparnya.
Seluruh OPD dirancang bekerja secara terintegrasi mulai dari Disdikpora melaksanakan sosialisasi ke Sekolah dengan menyasar orangtua, guru, murid, karyawan, penyiapan sanitizer di sekolah, dan himbauan ke sekolah untuk sementara tidak bepergian ke LN. Dinas Pariwisata menyiapkan himbauan kepada stakeholder dibidang pariwisata untuk menyiapkan sanitizer di masing masing hotel, restoran dan transportasi pariwisata. Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Instruktur dari puskesmas, Desa/Kelurahan menyiapkan masyarakat dan sumber informasi/inteligen kasus, melibatkan jumantik, kaling/kadus.
"Kami juga membuat himbauan kepada pengelola mall agar ikut melakukan antisipasi penyebaran virus corona ini. Jadi semua elemen masyarakat kami libatkan untuk memaksimalkan penanganan mitigasi Covid-19 ini, khususnya di Kota Denpasar,” paparnya.
Selain itu, pemantauan juga dilaksanakan bagi WNA/WNI dengan riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif covid, bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus. Pengecekan dan pemeriksaan di prioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalan ke negara tertular dengan sistem jemput bola.
“Jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas,” ujar Sri Armini.
Dalam kesempatan tersebut Sri Armini juga menghimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.
Sri Armini mengatakan, selain dua hal diatas, diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar. Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.
"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat di blokir dan diantisipasi," paparnya.
Beragam upaya terus dimaksimalkan, seperti halnya Sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng Desa/Lurah hingga ke banjar-banjar. Penyemprotan Disinfektan, Pengecekan Suhu Tubuh dan penyediaan Sanitizer di ruang publik, kantor, transportasi siswa serta sekolah sekolah.
Hal ini sudah tampak dilaksanakan oleh SDN 14 Padangsambian, Sekolah Taman Rama dan Bali Island School. Selain itu sosialisasi juga menyasar pelaksanaan arisan PKK di beberapa banjar di Kota Denpasar.
Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa beragam upaya terus digalakkan Pemkot Denpasar. Hal ini dilaksanakan guna mengantisipasi bahkan memutus rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskan, adapun langkah pencegahan dilaksanakan agar virus tersebut tidak menular/tertular. Karenanya saat ini dirancang pola edukasi dan penyuluhan melibatkan stakeholder terkait.
“Sesuai dengan Instruksi Pak Walikota kita terus gencar melaksanakan sosialisasi terkait informasi resmi dari Dinas Kesehatan serta penyiapan Call Center 112 yang dapat dihubungi,” paparnya.
Seluruh OPD dirancang bekerja secara terintegrasi mulai dari Disdikpora melaksanakan sosialisasi ke Sekolah dengan menyasar orangtua, guru, murid, karyawan, penyiapan sanitizer di sekolah, dan himbauan ke sekolah untuk sementara tidak bepergian ke LN. Dinas Pariwisata menyiapkan himbauan kepada stakeholder dibidang pariwisata untuk menyiapkan sanitizer di masing masing hotel, restoran dan transportasi pariwisata. Desa/Kelurahan bekerjasama dengan Instruktur dari puskesmas, Desa/Kelurahan menyiapkan masyarakat dan sumber informasi/inteligen kasus, melibatkan jumantik, kaling/kadus.
"Kami juga membuat himbauan kepada pengelola mall agar ikut melakukan antisipasi penyebaran virus corona ini. Jadi semua elemen masyarakat kami libatkan untuk memaksimalkan penanganan mitigasi Covid-19 ini, khususnya di Kota Denpasar,” paparnya.
Selain itu, pemantauan juga dilaksanakan bagi WNA/WNI dengan riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif covid, bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus. Pengecekan dan pemeriksaan di prioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalan ke negara tertular dengan sistem jemput bola.
“Jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas,” ujar Sri Armini.
Dalam kesempatan tersebut Sri Armini juga menghimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.
Sri Armini mengatakan, selain dua hal diatas, diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar. Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.
"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat di blokir dan diantisipasi," paparnya.
(atk)