Masker Mulai Langka, Warga Asing di Semarang Sempat Memborong

Selasa, 03 Maret 2020 - 11:37 WIB
Masker Mulai Langka,...
Masker Mulai Langka, Warga Asing di Semarang Sempat Memborong
A A A
SEMARANG - Masuknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia berdampak pada ketersediaan masker di toko-toko, ritel hingga apotek. Di Kota Semarang, hampir semua toko ritel kehabisan masker karena diborong warga.

Ketika SINDOnews mencoba mengecek sejumlah ritel modern yang berada di sepanjang kawasan Ngesrep hingga Tembalang, hampir semuanya tak lagi menjual masker. "Maskernya lagi kosong, Mas. Kemarin baru datang juga langsung habis dibeli," ungkap salah seorang kasir di Alfamidi Sumorboto, Semarang, Selasa (3/3/2020).

Senada juga disampaikan penjaga minimarket di kawasan Gondang Tembalang. "Maskernya sudah lama kosong, Mas. Ya semenjak ramainya virus corona banyak yang nyari," ungkapnya.

Sementara, salah seorang sales apotek yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, sudah sejak beberapa minggu ini banyak warga Semarang yang memborong masker. Tak hanya warga lokal saja, dia mengungkapkan juga ada beberapa warga asing seperti dari China, Filipina, Singapura, pernah memborong di apoteknya.

"Di sini setiap harinya sedia stok empat karton masker berisi 40 boks, yang tiap boks berisi 20 masker habis dijual. Namun dalam seminggu ini distributor masker mengalami kehabisan," ungkapnya.

Dia menyebutkan, untuk masker N9 5 dijual mulai Rp 9.500 hingga Rp 15.000. "Masker N95 memang banyak dicari karena jenis ini diyakini dapat mencegah penularan virus corona karena dirancang untuk menyaring partikel udara secara efektif," ujarnya.

Corporate Communication Alfamidi, Arif L. Nursandi mengakui banyak masyarakat yang berbondong-bondong memborong masker dan pencuci tangan (hand sanitizer) di toko-toko ritel pasca diumumkannya pasien positif mengidap virus corona di Indonesia.

"Kami tidak memungkiri efek panic buying di masyarakat yang terjadi saat ini, dan ini membuat stok masker kami kosong di toko. Kami akan maksimalkan kebutuhan masker dan hand sanitizer," kata Arif L. Nursandi, saat dikonfirmasi SINDOnews, Selasa (3/3/2020).
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8825 seconds (0.1#10.140)