SD Cendekia Harapan Bali Siap Laksanakan Ujian Sekolah Mandiri
A
A
A
BADUNG - Sekolah Dasar (SD) Cendekia Harapan di Badung, Bali siap melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter mulai tahun 2020 sebagai pengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN) .
“Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang telah dipersiapkan SD Cendekia Harapan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pemetaan mutu pendidikan di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali,” kata Kepala SD Cendekia Harapan Lidia Sandra dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3/2020). (Baca juga: Kemendikbud Hapus UN Mulai 2021, Diganti dengan Sistem Asesmen)
Terkait kesiapan penyelenggaraan asesmen di SD Cendekia Harapan, Desember lalu SD Cendekia Harapan sempat mengirimkan surat pernyataan kesiapan dengan melampirkan prototipe soal, kunci jawaban, serta POS Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter SD Cendekia Harapan kepada Mendikbud, serta tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.
SD Cendekia Harapan pun telah menginisiasi gerakan Siap Merdeka Belajar di Kabupaten Badung serta telah mengadakan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Badung pada Rabu (26/2/2020) dalam rangka persiapan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan.
Lidia menambahkan, Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan tahun ini disusun sepenuhnya oleh guru dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019. Bahkan SD Cendekia Harapan telah membuat Asesmen Kompetensi yang memenuhi standar PISA dan TIMSS yang dirujuk oleh Kemendikbud. Hal ini membuktikan bahwa guru-guru Indonesia sangat kompeten dalam membuat perangkat asesmen.
Dengan asesmen sejenis pula, SD Cendekia Harapan telah mengantarkan para lulusannya untuk diterima pada usia muda (bahkan sebelum selesai pendidikan pada jenjang SMP dan SMA) di berbagai Universitas bergengsi di luar negeri. "Jenis asesmen yang diberikan adalah asesmen yang sehari-hari digunakan selama ini dalam membentuk kemampuan kognitif dan karakter siswa di SD Cendekia Harapan, namun belum terfasilitasi sebelum adanya kebijakan Merdeka Belajar,” imbuh Lidia.
Kepala Bagian Asesmen dan Evaluasi Hasil Belajar SD Cendekia Harapan Juwaria Muqtadir menyatakan bahwa peran serta orang tua murid dan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Badung beserta jajarannya dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan sangat kuat.
Berbagai pertemuan yang dilakukan selalu membuahkan hasil positif dalam menunjang pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan.
“Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang telah dipersiapkan SD Cendekia Harapan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pemetaan mutu pendidikan di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali,” kata Kepala SD Cendekia Harapan Lidia Sandra dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3/2020). (Baca juga: Kemendikbud Hapus UN Mulai 2021, Diganti dengan Sistem Asesmen)
Terkait kesiapan penyelenggaraan asesmen di SD Cendekia Harapan, Desember lalu SD Cendekia Harapan sempat mengirimkan surat pernyataan kesiapan dengan melampirkan prototipe soal, kunci jawaban, serta POS Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter SD Cendekia Harapan kepada Mendikbud, serta tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.
SD Cendekia Harapan pun telah menginisiasi gerakan Siap Merdeka Belajar di Kabupaten Badung serta telah mengadakan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Badung pada Rabu (26/2/2020) dalam rangka persiapan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan.
Lidia menambahkan, Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan tahun ini disusun sepenuhnya oleh guru dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019. Bahkan SD Cendekia Harapan telah membuat Asesmen Kompetensi yang memenuhi standar PISA dan TIMSS yang dirujuk oleh Kemendikbud. Hal ini membuktikan bahwa guru-guru Indonesia sangat kompeten dalam membuat perangkat asesmen.
Dengan asesmen sejenis pula, SD Cendekia Harapan telah mengantarkan para lulusannya untuk diterima pada usia muda (bahkan sebelum selesai pendidikan pada jenjang SMP dan SMA) di berbagai Universitas bergengsi di luar negeri. "Jenis asesmen yang diberikan adalah asesmen yang sehari-hari digunakan selama ini dalam membentuk kemampuan kognitif dan karakter siswa di SD Cendekia Harapan, namun belum terfasilitasi sebelum adanya kebijakan Merdeka Belajar,” imbuh Lidia.
Kepala Bagian Asesmen dan Evaluasi Hasil Belajar SD Cendekia Harapan Juwaria Muqtadir menyatakan bahwa peran serta orang tua murid dan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Badung beserta jajarannya dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan sangat kuat.
Berbagai pertemuan yang dilakukan selalu membuahkan hasil positif dalam menunjang pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter di SD Cendekia Harapan.
(shf)